Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam akan menambah dua Garbarata pada Bandara Internasional Hang Nadim pada tahun ini dengan anggaran Rp3-4 miliar.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Pengusahaan Batam (PTSP-BP Batam) Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin mengatakan dua Garbarata (akses penyambung dari bandara ke pesawat) akan melengkapi empat unit yang telah ada saat ini.

"Tambahan Garbarata sebagai salah satu upaya peningkatan kapasitas Bandara Hang Nadim dan untuk meningkatkan pelayanan penumpang," kata dia.

Djoko berharap, dengan tambahan dua Garbarata akan mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh maskapai penerbangan.

Bandara Internasional Hang Nadim, kata Djoko, berdasarkan rencana disain BP Batam, daya tampung terminal akan ditingkatkan bertahap menjadi 8,3 juta penumpang pertahun dari daya tampung sekarang 3,3 juta penumpang pertahun. Karena pada 2010 pergerakan penumpang mencapai 3,33 juta sementara pada 2011 BP Batam memperkirakan juga sudah melewati daya tampung normal.

Selain daya tampung, BP Batam juga berencana memperluas apron dari 110.541 meter persegi menjadi 170.000 meter persegi.

"Pengerjaan belum dimulai namun sebelum akhir tahun akan selesai. Garbarata hanya satu dari rencana pengembangan bandara," kata Djoko.

Beberapa waktu lalu, BP Batam juga menandatangai kerjasama dengan maskapai Lion Air yang akan membangun hanggar di bandara tersebut senilai sekitar 100 dolar Amerika.

Awal 2012, pengusaha Swiss juga berminat mengembangkan satu lagi landasan pacu bandara tersebut karena posisi yang strategis.

Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam hanya satu dari sekian banyak infrastruktur di kawasan tersebut yang akan dikembangkan sebagai penunjang status perdagangan bebas (FTZ) agar bisa bersaing dengan wilayah bebas lain terutama di ASEAN.

Infrastruktur lain yang akan dikembangkan antara lain pembangunan Pelabuhan Tanjung Sauh senilai Rp7 triliun dengan menggandeng Pelindo II, pengembangan Pelabuhan Kontainer Batu Ampar dengan nilai investasi Rp366 miliar untuk tiga tahun ke depan, serta pengembangan jaringan kereta api dengan perkiraan nilai investasi Rp2,4 triliun.

(KR-LNO/N001)