Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam, belum menerima aplikasi
rencana PT Dok Kodja Bahari Jakarta menggandeng perusahaan Korea Selatan
Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering membangun galangan kapal
di kawasan Kabil, Batam dengan luas lahan sekitar 40 hektare.
"Informasinya sudah kami dapat namun aplikasinya belum masuk ke Badan Pengusahaan (BP) Batam," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Menurut Djoko, sejauh ini hanya mengetahui PT DOK Kodja Bahari Jakarta telah memiliki lahan di kawasan Kabil yang memang diperuntukkan bagi kawasan galangan kapal.
"Lahannya sudah disiapkan oleh PT DOK Kodja Bahari di kawasan Kabil," katanya.
Djoko mengatakan tidak mengetahui secara pasti jenis kapal yang akan dibangun di galangan kapal tersebut.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoedin di Batam mengatakan Kementerian Pertahanan sudah menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME).
Menurut Sjafrie, kerja sama dilakukan dengan model produksi bersama dengan tujuan adanya alih teknologi. Penambahan alutsista kapal selam ini diharapkan menjadi wadah penguatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pembuatan kapal selam.
Ia menambahkan alih teknologi pembuatan kapal selam sudah masuk dalam kontrak pembelian tiga kapal selam itu. Berdasarkan kontrak, ketiga kapal ini menghabiskan biaya sekitar 1,80 miliar dolar AS yang diambil dari alokasi pengadaan alutsista 2010-2014.
(KR-LNO/S004)
"Informasinya sudah kami dapat namun aplikasinya belum masuk ke Badan Pengusahaan (BP) Batam," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Menurut Djoko, sejauh ini hanya mengetahui PT DOK Kodja Bahari Jakarta telah memiliki lahan di kawasan Kabil yang memang diperuntukkan bagi kawasan galangan kapal.
"Lahannya sudah disiapkan oleh PT DOK Kodja Bahari di kawasan Kabil," katanya.
Djoko mengatakan tidak mengetahui secara pasti jenis kapal yang akan dibangun di galangan kapal tersebut.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoedin di Batam mengatakan Kementerian Pertahanan sudah menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME).
Menurut Sjafrie, kerja sama dilakukan dengan model produksi bersama dengan tujuan adanya alih teknologi. Penambahan alutsista kapal selam ini diharapkan menjadi wadah penguatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pembuatan kapal selam.
Ia menambahkan alih teknologi pembuatan kapal selam sudah masuk dalam kontrak pembelian tiga kapal selam itu. Berdasarkan kontrak, ketiga kapal ini menghabiskan biaya sekitar 1,80 miliar dolar AS yang diambil dari alokasi pengadaan alutsista 2010-2014.
(KR-LNO/S004)
COPYRIGHT © 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar