Oleh: Larno/Editor Rusdianto
Batam (ANTARA Kepri) - Badan Pengusahaan Batam membantah pernyataan
Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat yang menyatakan PT Nutune Kawasan
Industri Batamindo akan tutup pada 9 Maret 2012.
"Kami sudah bertemu dengan manajemen PT Nutune, intinya perusahaan tersebut tidak tutup," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Ia membenarkan jika perusahaan elektronik tersebut memang menghentikan operasional mereka untuk sementara, namun bukan berarti tutup total.
"Yang jelas akan berhenti sementara, namun tidak tutup. Kalau tutup jauh hari sebelumnya mereka harus sudah menyampaikannya ke BP Batam. Sejauh ini kami belum menerima pemberitahuan mengenai hal itu," kata dia.
Djoko mengatakan, pemberitahuan tersebut harus disampaikan agar saat perusahaan benar-benar tutup tidak ada lagi kewajiban baik pada pemerintah berupa pajak ataupun hak karyawan yang tidak dipenuhi.
Sejak akhir 2011, PT Nutune diisukan akan tutup dan mengalami kerugian akibat tidak ada order yang mereka terima. Karyawan perusahaan tersebut juga sempat beberapa kali melakukan aksi menuntut perusahaan memberikan hak-hak mereka sebelum tutup.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan perusahaan tersebut akan tutup pada 9 Maret 2012 dan akan mem-PHK sekitar 600 orang karyawan yang masih tersisa.
"Berdasarkan laporan perusahaan pada 9 Maret 2012 nanti perusahaan akan berhenti beroperasi atau tutup," kata dia.
Rudi mengatakan, hasil audit akuntan independen yang disampaikan PT Nutune ke pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) perusahaan mengalami kerugian dua tahun terakhir dan hanya mampu memberi pesangon pada karyawan sebesar 1N (satu kali lama masa kerja).
"Perusahaan menetapkan upah pesangangon 1N lantaran rugi, sementara buruh masih tetap menuntut 2N," kata dia.
Dari hasil audit tersebut, perusahaan mempunyai aset sebesar 3,4 juta dolar Amerika, sementara upah pesangon yang akan dibayarkan untuk semua karyawan di PT Nutune berkisar 2,6 juta dolar Amerika dan sisanya akan digunakan untuk membayar semua tagihan.
Pada 2011, BP Batam mencatat ada tiga perusahaan asing yang berorientasi ekspor ke kawasan Eropa dan Amerika tutup karena tidak lagi mendapatkan pesanan setelah daerah tersebut mengalami krisis global.
(KR-LNO/N001)
"Kami sudah bertemu dengan manajemen PT Nutune, intinya perusahaan tersebut tidak tutup," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Ia membenarkan jika perusahaan elektronik tersebut memang menghentikan operasional mereka untuk sementara, namun bukan berarti tutup total.
"Yang jelas akan berhenti sementara, namun tidak tutup. Kalau tutup jauh hari sebelumnya mereka harus sudah menyampaikannya ke BP Batam. Sejauh ini kami belum menerima pemberitahuan mengenai hal itu," kata dia.
Djoko mengatakan, pemberitahuan tersebut harus disampaikan agar saat perusahaan benar-benar tutup tidak ada lagi kewajiban baik pada pemerintah berupa pajak ataupun hak karyawan yang tidak dipenuhi.
Sejak akhir 2011, PT Nutune diisukan akan tutup dan mengalami kerugian akibat tidak ada order yang mereka terima. Karyawan perusahaan tersebut juga sempat beberapa kali melakukan aksi menuntut perusahaan memberikan hak-hak mereka sebelum tutup.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan perusahaan tersebut akan tutup pada 9 Maret 2012 dan akan mem-PHK sekitar 600 orang karyawan yang masih tersisa.
"Berdasarkan laporan perusahaan pada 9 Maret 2012 nanti perusahaan akan berhenti beroperasi atau tutup," kata dia.
Rudi mengatakan, hasil audit akuntan independen yang disampaikan PT Nutune ke pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) perusahaan mengalami kerugian dua tahun terakhir dan hanya mampu memberi pesangon pada karyawan sebesar 1N (satu kali lama masa kerja).
"Perusahaan menetapkan upah pesangangon 1N lantaran rugi, sementara buruh masih tetap menuntut 2N," kata dia.
Dari hasil audit tersebut, perusahaan mempunyai aset sebesar 3,4 juta dolar Amerika, sementara upah pesangon yang akan dibayarkan untuk semua karyawan di PT Nutune berkisar 2,6 juta dolar Amerika dan sisanya akan digunakan untuk membayar semua tagihan.
Pada 2011, BP Batam mencatat ada tiga perusahaan asing yang berorientasi ekspor ke kawasan Eropa dan Amerika tutup karena tidak lagi mendapatkan pesanan setelah daerah tersebut mengalami krisis global.
(KR-LNO/N001)
COPYRIGHT © 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar