Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 02 November 2011

Rusun Perkuat Investasi di Batam

 (sumber Batam pos) 2 November 2011


Menjaring investasi tak hanya melulu dipengaruhi oleh infrastruktur industri. Ada pabrik, gudang , transportasi atau pelabuhan saja. Infrastruktur penunjang pun wajib hukumnya ada. Air misalnya, telah disiapkan sejak awal membangun Batam. Seiring perjalanan waktu yang disiapkan – dan tak kalah penting – ialah tempat tinggal. Kali ini kita berbicara tentang rumah susun.

Sebagai lembaga yang bergerak di bidang pengusahaan kawasan industri, BP Batam melihat masalah tempat tinggal menjadi krusial. Tidak semua kawasan industri yang ada di Batam sanggup dan memiliki tenaga untuk mengurusi perumahan karyawan. Untuk itulah BP Batam konsentrasi penuh membangun rumah susun sewa (Rusunawa).
Menurut Kasubdit Pengelolaan Rusun BP Kawasan Batam Juhartono ST MM bahwa dulu setiap kawasan industri diharuskan memiliki asrama, tapi belakangan kurang berfungsi maksimal. Untuk itu, harapannya dengan keberadaan rusunawa ini bisa dimanfaatkan dengan baik para pekerja.
Dimaksud rumah susun sewa ialah rumah susun yang disewakan untuik para pegawai yang masih lajang. Mereka yang datang ke Batam tanpa sanak saudara lalu bekerja bisa menyewa rumah susun dengan biaya yang ekonomis. Setelah menikah mereka dipersilakan untuk memiliki rumah sendiri.
Keberadaan rumah susun sewa telah menjadi instrumen pendukung untuk menarik investasi masuk ke Batam. Maka, dalam setiap promosi, keberadaan rusun selalu jadi bagian penting untuk meyakinkan investor bahwa berinvestasi di Batam sangat nyaman.
BP Batam sejak awal sudah punya gagasan untuk membangun rusun, tapi baru tahun 2003 terealisasi. Satu per satu rusun dibangun. Lagi pula, keberadaan rusun juga untuk mengurangi dampak sosial lainnya, seperti menjamurnya rumah kumuh.
Di Batam, rumah susun tidak hanya dikelola BP Kawasan Batam, tapi juga ada milik Jamsostek, Perumnas, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, dan swasta. Pembangunan rusun yang dikelola BP Batam diprioritaskan di wilayah-wilayah dimana banyak kawasan industri.
Saat ini, BP Batam sudah membangun 17 twin blok rusun atau sekitar 1.400 kamar yang tersebar di daerah-daerah kawasan industri, seperti Batuampar, Mukakuning, Sekupang, dan Kabil. Setiap satu kamar ditempati oleh 4 orang. Sekarang ada tambahan 4 twin blok lagi yang tinggal serah terima pengelolaannya.
Untuk harga sewa rusun, kata Direktur Pemukiman, Lingkungan, dan Agri Bisnis BP Btam, Ir Tato Wahyu, cukup ringan karena dipatok hanya seperti tiga dari Upah Minimum Kota (UMK). “Mengelola rusun ini, intinya kami tidak ambil untung tapi juga tidak merugi,’’ kata Tato.
Tujuan utamanya, sambung Tato, adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan para pekerja, sehingga ini akan menjadi nilai tambah untuk menarik investor masuk ke Batam, karena tidak perlu takut pekerjanya terlambat masuk atau kecelakaan di jalan karena tinggal jauh dari tempat kerjanya.
Dengan alasan itu pula, untuk menarik penghuni rusun, BP Batam promosi langsung ke perusahaan-perusahaan. Harga yang ditawarkan untuk lantai I sebesar Rp115 ribu, lantai II Rp105 ribu, lantai III Rp95 ribu, dan lantai VI Rp85 ribu per orang.
Pengelola Rusun pun terus berbenah alam memberikan pelayanan. Salah tua yang mencolok ialah Satpam yang bertugas jaga tidak mengenakan seragam Satpam tetapi mengenakan batik.
Alasannya biar penghuni Rusun tidak bosan, di tempat kerja jumpa Satpam, eh di rumah pun jumpa Satpam.
Berprestasi
Rusun yang dibangun BP Batam rupanya menarik dan cukup berhasil. Dalam perkembangannya, Rusun BP Batam ternyata  mampu berpestasi di tingkat nasional. ‘’Ini luar biasa,’’ kata Tato.
Ya, pada peringatan Hari Perumahan Nasional 22 September 2011 lalu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) memberikan penghargaan kepada Rusun Batuampar untuk kategori pengelolaan terbaik Se-Indonesia, sedangkan Rusun Sekupang menempati merebut juara kedua untuk kategori yang sama.
Bagi Rusun Batuampar, penghargaan dari Kemenpera tersebut adalah yang kedua. Pertama kali ikut serta pada tahun 2009, tapi waktu hanya menempati juara ketiga. Nah, pada peringatan Hari Perumahan Rakyat 2011 lalu, Rusun Batuampar diikutkan lagi untuk melihat perkembangannya. ‘’Alhamdulillah, tanpa diduga mampu merebut juara pertama,’’ ujar Juhartono.
Penghargaan yang diberikan Kemenpera setiap tahun tersebut diberikan kepada rusun yang dikelola BUMN, BUMD, dan BUMS Se-Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang memiliki kawasan industri hampir semuanya memiliki rusun untuk para pekerja. ‘’Rusun Batuampar merebut juara satu untuk kategori rusun yang dikelola BUMN,’’ sambungnya. (mta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar