Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 14 November 2011

Batam Menjanjikan

14 November 2011 (Sumber Batam Pos)

Meskipun pelaksanaan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ) belum berjalan sempurna karena beberapa peraturan yang belum sinkron, namun bagi pebisnis, Batam tetap saja menarik. Baik untuk industri, perdagangan, alih kapal maupun pariwisata.
Sektor perdagangan misalnya, saat ini terus menggeliat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya pusat perdagangan baru yang muncul di berbagai tempat di Batam. Salah satunya yang terbaru, Nagoya Citywalk. Sebuah pusat perbelanjaan terpadu yang memadukan konsep wisata belanja, gaya hidup (life style) dan hiburan.
“Batam benar-benar menjanjikan bagi dunia usaha karena letaknya yang strategis, apalagi daya beli masyarakatnya tinggi,” kata Presiden Direktur Nagoya Citywalk, Adhi Kusuma Chendra, usai peresmian Nagoya Citywalk, Jumat (11/11) kemarin.
Secara khusus, Adhi melihat, kawasan Nagoya sangat strategis. Itu sebabnya, Nagoya Citywalk hadir di Nagoya. “Kawasan ini dianugerahi potensi yang besar dengan segmentasi pasar berdaya beli tinggi,” ujar Adhi.
Bahkan, saking yakinnya kalau Batam punya masa depan yang cerah, Adhi berani mendatangkan peritel besar yang sudah bermain di level nasional dan bahkan internasional, bergabung di Nagoya Citywalk.  Antara lain: Spinelli Coffee, Black Canyon Coffee, Roppan, J-Co, Takigawa, Meat Bar, Chi Fu, Mr. Pancake, Kafe Betawi, Xo Suki, Coonoisseur, rice bowl, Waroeng Kampoeng, Every Little Things she needs, Hammer, Coconut Island, Executive, Wrangler, Colorbox, Shaga, Logo Fashion, body Talk, Ninety Degrees, The Face Shop, Prestige, Wacoal, Cool Kids, Posh Boy, Optik Melawai, Christopher Salon, point Break, Minimal Fashion, N61, FLD, D&F, Izue, Nobby.
Mereka  yang bergabung ini juga sangat yakin, penjualan mereka akan terdongkrak karena segmen pembelinya bukan hanya warga Batam, tapi masyarakat dari berbagai daerah di Idonesia yang berkunjung ke Batam, baik itu tujuannya berwisata atau mengikuti kegiatan seperti seminar, pelatihan dan lainnya.
Bahkan, peritel itu juga sangat yakin, letak Batam yang strategis ditambah harga-harga yang sangat terjangkau, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Batam.
Optimisme itu juga diungkapkan oleh Direktur J-Co, Yenny Ingkriwang. “Saya melihat prospek sektor perdagangan di Batam masih sangat baik,” kata Yenny.
Bahkan, kata Yenny, beberapa pengunjung yang datang ke Singapura lebih memilih pindah dan mengunjungi Batam lantaran harga-harga di negara singa, mulai hotel dan akomodasi lainnya dianggap lebih mahal. Selain itu, kebijakan dan regulasi dari pemerintah daerah juga dirasa mendukung laju sektor ini.
”Ini cabang kelima J-Co di Batam. Kami berani buka lagi karena memang prospeknya sangat bagus,” ujar Yenny lagi.
Penilain serupa juga datang dari Ahlan, Direktur Central  Batam Raya (Toko Elektronik). Ia juga berani membuka cabang kedua di komplek Ruko Nagoya Hill setelah yang pertama di Centre Point, karena melihat pasar Batam yang potensial.
“Kami malah menjual secara retail,” katanya, saat hadir pada pembukaan Nagoya City Walk.
Artis ibu kota, Revalina S Temat, yang memeriahkan pembukaan Nagoya Citywalk juga mengungkapkan kekagumannya pada Batam yang pergerakan perdagangan sangat menjanjikan. Alasan itu pula yang membuatnya semakin yakin untuk berinvestasi di Batam dengan menjajal bisnis kuliner.
Nantinya, ia akan bergabung di Nagoya Citywalk dengan mengusung waralaba  restoran makanan Jepang bernama Takigawa dan Meat Bar. ”Karena kan lokasinya di pusat bisnis ya, jadi nantinya saya berharap ini (restorannya-red) akan lebih hidup,” katanya.
Menurutnya, kota-kota lain sudah terbiasa dengan restoran sejenis yang ia miliki, namun di Batam belum banyak. “Ya mungkin karena di Batam belum ada restoran Takigawa, jadi kita berani buka,” ujarnya.

71 PMA Baru
Sementara itu, Ketua BP Batam Mustofa Widjaja, saat berkunjung ke redaksi Batam Pos beberapa waktu lalu mengungkapkan, investasi di Batam masih tetap tumbuh, meski agak melambat. Bahkan, Mustofa juga sangat yakin kalau Batam tetap menarik bagi investor. Pada triwulan ketiga (Januari-September) 2011 misalnya, ada 71 PMA yang investasi dengan nilai 79,5 juta dolar AS. Kemudian tak sedikit juga PMA yang melakukan perluasan usaha yang nilai investasinya mencapai 66,5 juta dolar  AS.
Negara-negara yang telah menanamkan investasinya di Batam pada triwulan ketiga ini adalah Singapura, India, Malaysia, Inggris, Austria, British Virgin Island, China, Korea Selatan, dan Perancis. Bidang usahanya meliputi perdagangan besar (distributor) ekspor dan impor; Konstruksi bangunan pengolahan dan penampungan migas; Jasa konsultasi; Industri peralatan pancing; Industri pembuatan dan perbaikan kapal; Industri boiler dan pengelolaan sampah; Industri rokok putih; Industri tekstil; Jasa konstruksi; Pembangunan dan pengusahaan ruko; Industri barang logam siap pasang untuk bangunan; Jasa rekreasi dan Angkutan.
Untuk PMA periode 2011 apabila dibandingkan dengan periode yang sama, yakni pada periode Januari-September 2010, sebanyak 85 PMA dengan nilai investasi sebesar 86,1 Juta Dolar AS, memang terjadi penurunan untuk jumlah PMA baru sebesar 16,5 persen dan penurunan nilai investasi untuk PMA baru sebesar 7,63 persen. Dari tambahan investasi tersebut di atas, maka investasi secara kumulatif sejak tahun 1971-September 2011 telah mencapai 1.513 PMA dengan nilai investasi mencapai 6 miliar dolar AS. (cr10/nur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar