Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 29 November 2011

Jembatan Barelang Masih Aman


BATAM CENTRE- Enam unit jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Rempang dan Galang (Barelang) sangat aman untuk dilewati oleh kendaraan. Namun, masyarakat tetap diingatkan agar tidak merusak jembatan, apalagi sampai melepas pembungkus kabel karena dapat menyebabkan besi penyangga jembatan berkarat, sehingga mudah rusak.
NANA MARLINA, Liputan Batam "Jembatan satu dan jembatan lima selesai tahun 1998, sedangkan jembatan dua, tiga, empat dan enamselesai pembangunannya tahun 1996. Jembatan satu dan lima lebih lama selesai karena konstruksinya lebih rumit dibandingkan jembatan yang lain. Jembatan Barelang sarat teknologi maju di zamannya. Didesain khusus untuk usia hingga 100 tahun,"  ujar Direktur Perencanaan Teknik BP Batam, Istono, Senin (28/11).

Disebutkan Istono, keenam jembatan tersebut terbilang aman meskipun dilewati oleh mobil berat, seperti kontainer ataupun trailer. Namun, bila barang yang dibawa memiliki tekanan roda di atas 12 ton, diperlukan perlakuan khusus. Tidak boleh lansung lewat, apalagi jika barang yang dibawa tersebut lebih besar dari lebar jalan yang ada.

"Secara umum, jika digunakan untuk keperluan melintas sangat aman. Tetapi yang berbahaya itu justeru kegiatan masyarakat yang berwisata di jembatan itu. Di antara mereka ada yang tangannya gratil (iseng) mengelupaskan pembalut kabel. Ini berbahaya, karena pipa-pipa itu bisa berkarat, dan cepat lapuk. Hal-hal yang seperti inilah yang menjadi ancaman . Kalau sudah begitu, biaya perawatan jembatan akan sangat mahal," ujar Istono.

Disebutkan Istono, bila besi-besi penyangga jembatan sudah karatan, bisa mengakibatkan besi keropos. Bila hal tersebut terjadi, maka biaya yang diperlukan sangat besar untuk memperbaikinya. Namun ia tidak bisa mengira-ngira besaran biaya, karena harus dilakukan studi terlebih dahulu, termasuk biaya penggantian besi bila ada yang berkarat.

"Jembatan Barelang dalam waktu dekat akan kita lakukan maintanance (perawatan). Tetapi kita harus lakukan pengecekan secara menyeluruh dulu," ujar Istono.

Dalam hal ini, Istono juga meminta aparat terkait, baik Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLAJ), maupun Polantas untuk menertibkan kendaraan yang parkir di tengah jembatan, terutama Jembatan I.

"Sesuai UU lalu lintas, itu dilarang. Tidak boleh ada kendaraan yang berhenti di tengah jembatan. Apalagi nongkrong di sana, beramai-ramai. Meskipun kondisi jembatan itu aman," ujar Istono.

Seperti diketahui, enam Jembatan Barelang sudah menjadi salah satu icon pariwisata Kota Batam. Lokasi tersebut selama ini menjadi andalan warga Batam maupun pendatang untuk berdarma wisata. Selain memiliki panorama alam yang memukau, kontruksi jembatan yang megah menjadi daya tarik sendiri.

Sayangnya, sampai sekarang pemerintah dan lembaga terkait masih belum bisa melakukan penertiban terhadap masyarakat yang berkunjung ke Jembatan Barelang. Banyaknya warga, terutama di akhir pekan atau hari libur, yang memanfaatkan waktu berkunjung ke sana, tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang seperti area parkir. Akibatnya, pengunjung memarkir kendaraan mereka di badan jalan. Jumlah kendaraan yang terparkir di atas jembatan khususnys Jembatan I bisa mencapai ratusan unit, baik roda dua maupun roda empat.

Berkaca pada ambruknya jembatan Tenggarong di Kutai Kartanagara, Istono mengaku belum mengetahui penyebabnya.

"Banyak faktor yang menjadi penyebab jembatan itu ambruk. Salah satunya karatan itu. Tetapi bisa juga karena faktor kendaraan yang melewati jembatan itu, juga karena jalur dibawah jembatan digunakan sebagai lalu lintas pelayaran yang sangat padat, yang mana kemungkinan struktur jembatan pernah disenggol kapal besar. Di samping itu, tanah di Kalimantan juga lebih lunak, dibandingkan tanah kita," ujar Istono.

Istono kembali mengingatkan agar masyarakat turut menjaga keutuhan jembatan Barelang. Karena itu masyarakat diminta untuk tidak jahil menggerogoti struktur jembatan.***

1 komentar:

  1. lokasi wisata batam sangat sedikit .yg paling baik adalah barelang..orang berkunjung dilarang secara halus... sungguh pemikiran kurang waras...jembatan kutai runtuh bukan karna beban atau di tabrak kapal atau karatan..di atas bumi ini blum ada jembatan runtuh karna keberatan beban [kendaraan parkir] ...INI ADALAH FAKTA..tapi kalau di bom atau gempa atau terlalu berkarat itu wajar..

    BalasHapus