(sumber Haluan Kepri) 3 November 2011
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam
mendukung Rancangan Peraturan Daerah tentang Ketenagakerjaan (Ranperda
Naker) yang saat ini sedang digodok DPRD Batam. Sikap ini bertentangan
dengan sikap Kadin Kepri dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Kepri.
Kadin menilai, ranperda ini akan menjadi solusi atas masalah
ketenagakerjaan di Batam. “Perda ini akan menjadi jembatan antara
pekerja dan pengusaha. Kadin sangat mendukung,” kata Ketua Kadin Batam,
Nada Faza Soraya, Selasa (1/11).
Tak hanya mendukung secara moral, Kadin juga siap mengkaji Ranperda
Naker bersama kalangan pengusaha. Untuk itu Nada meminta Pansus
Ranperda Naker DPRD Batam segera mengundang Kadin Batam.
Nada sendiri mengaku kecewa dengan munculnya pernyataan pengusaha di
media yang menentang Ranperda Naker. Bahkan pengusaha mengancam akan
membuka borok Dewan. Sebaliknya, DPRD juga balik mengancam akan
mengungkap ‘dosa-dosa’ para pengusaha di media.
“Seharusnya ini tak perlu terjadi. Polemik itu harus segera dihentikan,” kata Nada.
Menurut Nada, harusnya semua pihak tenang dan tidak mengeluarkan
pernyataan ‘panas’ di media. Sebab, Batam merupakan kota industri yang
selalu menjadi sorotan negara-negara tetangga. Polemik ini dikhawatirkan
akan berdampak luas pada iklim investasi di Kota Batam.
Hal senada disampaikan Ketua Pansus Ranperda Naker, Mawardi Harni.
Dia meminta kalangan pengusaha tidak bersikap antipati terhadap
Ranperda Naker. Ranperda ini belum final dan pembahasannya akan
melibatkan semua unsur, termasuk pengusaha.
“Jangan langsung ditolak. Mari kita duduk bersama,” ujar Mawardi.
Ketua Apindo Kepri, Cahya, skeptis terhadap Ranperda ini. Bahkan
Cahya akan menolak jika diundang membahas Ranperda Naker. “Kalau kami
ikut membahas, nanti akan ada gesekan,” ujar Cahya, beralasan. (par)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar