Laporan Tribunnews Batam, Nazar Napitu
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam terus melakukan evaluasi dan menginfentarisasi sejumlah lahan 'tidur' yang tidak kunjung dibangun atau dikelolah oleh pengusaha maupun pemilik lahan yang sebelumnya telah dipercayakan untuk memanfaatkannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Joko, Direktur (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) PTSP BP Batam kepada Tribunnews Batam, beberapa waktu lalu. Joko juga mengatakan jika lahan tidur tersebut tidak dimanfaatkan maka pihaknya akan melakukan penarikan kembali lahan tersebut. Dan penarikan itu sendiri akan dilakukan pada 3-6 bulan sejak menerima alokasi lahan.
'Ada beberapa permasalahan dalam lahan terlantar di Batam, seperti kasus ganti rugi , persengketaan internal penerima alokasi dan lain-lain. Untuk itu, kita ada treatment dan perlakuan tersendiri dengan masalah yang ada,"terang Joko.
Sejauh ini pihaknya, telah melakukan berbagai upaya persuasif bagi pengelola lahan yang sekian lama tak kunjung memanfaatkan lahan yang telah di alokasikan itu.
"Kita upaya cara persuasif dulu, dimana kita panggil si penerima alokasi lahan itu. Kita evaluasi dan infentarisasi untuk mencari solusinya. Karena, ada beberapa lahan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam penyelesaiannya. Apakah akan ditarik? Ya kita akan tarik jika tidak ada alasan yang kuat,"ungkapnya.
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam terus melakukan evaluasi dan menginfentarisasi sejumlah lahan 'tidur' yang tidak kunjung dibangun atau dikelolah oleh pengusaha maupun pemilik lahan yang sebelumnya telah dipercayakan untuk memanfaatkannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Joko, Direktur (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) PTSP BP Batam kepada Tribunnews Batam, beberapa waktu lalu. Joko juga mengatakan jika lahan tidur tersebut tidak dimanfaatkan maka pihaknya akan melakukan penarikan kembali lahan tersebut. Dan penarikan itu sendiri akan dilakukan pada 3-6 bulan sejak menerima alokasi lahan.
'Ada beberapa permasalahan dalam lahan terlantar di Batam, seperti kasus ganti rugi , persengketaan internal penerima alokasi dan lain-lain. Untuk itu, kita ada treatment dan perlakuan tersendiri dengan masalah yang ada,"terang Joko.
Sejauh ini pihaknya, telah melakukan berbagai upaya persuasif bagi pengelola lahan yang sekian lama tak kunjung memanfaatkan lahan yang telah di alokasikan itu.
"Kita upaya cara persuasif dulu, dimana kita panggil si penerima alokasi lahan itu. Kita evaluasi dan infentarisasi untuk mencari solusinya. Karena, ada beberapa lahan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam penyelesaiannya. Apakah akan ditarik? Ya kita akan tarik jika tidak ada alasan yang kuat,"ungkapnya.
Editor : imans_7811
Tidak ada komentar:
Posting Komentar