Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 21 November 2011

ASEAN-China Sepakati FTZ

 (sumber Batam Pos) 21 November 2011
Presiden AS dan RI berjabat tangan di KTT ASEAN - AS
Sepuluh negara ASEAN dan China sepakat membentuk zona perdagangan bebas  (FTZ) ASEAN-China guna mendorong perdagangan dan investasi di kawasan Asia Tenggara.
Pada peringatan 20 hubungan China-ASEAN kemarin (18/11), China juga meresmikan pendirian ASEAN-China Trade Center di Beijing. Kesepakatan tersebut diambil dalam KTT ASEAN Plus 3, yakni forum sepuluh kepala negara ASEAN bersama tiga kepala negara/pemerintahan dari Jepang, Korsel, dan China.

Didampingi PM Wen Jiabao, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua ASEAN menegaskan keyakinannya bahwa hubungan dagang antara ASEAN dengan China akan makin erat.
Dengan telah dilengkapinya keseluruhan kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area (zone), maka kita sungguh optimis untuk mencapai target perdagangan USD 500 miliar dan menaikkan volume investasi China ke ASEAN pada 2015,” ujarnya.
SBY juga mengapresiasi komitmen partisipasi China dalam masterplan ASEAN Connectivity melalui proyek pembangunan infrastruktur transportasi darat, udara dan laut. “Saya juga berterimakasih China menyediakan USD 10 miliar dana kerja sama investasi dengan ASEAN,” terangnya.
Para pemimpin negara juga membahas stabilitas politik dan keamanan kawasan, utamanya krisis perbatasan di Laut China Selatan dan perairan Pulau Spratly yang melibatkan China dengan Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina. Isu terbaru yang juga menjadi perhatian adalah peningkatan pengaruh Amerika Serikat dengan pembangunan pangkalan militer AS di Darwin, Australia Utara.
Presiden SBY mengingatkan agar pendekatan damai dikedepankan, sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap momentum pertumbuham ekonomi di Asia Pasifik. Selain itu, pendekatan damai sesuai dengan Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) yang menekankan penyelesaian damai dalam setiap masalah di kawasan.
Setelah bertemu PM Wen Jiabao, para pemimpin ASEAN bertemu Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda. Dalam pertemuan tersebut, Jepang dan ASEAN akan membahas kerja sama keterhubungan ASEAN, peningkatan ekonomi dan perdagangan. Jepang adalah mitra dagang utama ASEAN dengan transaksi tak kurang dari USD 160 miliar per tahun.
Para pemimpin ASEAN-Jepang juga membahas upaya memperkecil kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN. Kesenjangan ekonomi ASEAN sangat lebar, antara Singapura dan Brunei Darussalam yang memiliki pendapatan per kapita USD 4 ribu dan Laos yang hanya USD 700 pada tahun lalu.
Wakil Dirjen Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang Kimihiro Ishikane, Kamis (17/11) mengatakan, pemerintah Jepang telah mengeluarkan USD 20 miliar selama lima tahun terakhir guna mendukung pembangunan infrastruktur di negara anggota ASEAN.
Saat ini Jepang tengah fokus membangun sub kawasan Mekong dengan membangun jembatan yang menghubungkan Thailand dan Laos serta proyek perbaikan jalan negara di Kamboja. Infrastruktur tersebut diharapkan mempercepat integrasi ASEAN dengan China dan India.
Tema perdagangan juga dibicarakan para pemimpin ASEAN dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak. Beberapa tahun terakhir, investasi Korea Selatan di kawasan ASEAN menurun 4,5 persen pada 2009 dibanding USD 74,7 miliar setahun sebelumnya.
Meski demikian, Korea masih menjadi mitra penting, karena total investasinya mampu mengalahkan investasi AS di kawasan ASEAN yang mencapai USD 3,3 miliar atau sekitar 6 persen dari total investasi AS.
Usai menggelar KTT ASEAN Plus 3, juga dilangsungkan pertemuan KTT ASEAN – US, yakni pemimpin negara ASEAN dengan Presiden AS Barrack Obama. Dalam forum tersebut, SBY mengungkapkan, hubungan antara ASEAN dan Amerika penting untuk menghadapi tantangan yang dihadapi di Asia Pasifik. “ Makanya harus ditangani secara efektif,” katanya.
Perhelatan KTT ASEAN – AS juga dimanfaatkan Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Negara Paman Sam itu. Dalam pertemuan itu, SBY mengungkapkan hubungan kerja sama antara dua negara yang makin kuat. Misalnya dalam bidang politik, hukum, dan keamanan, melalui peningkatan kerja sama latihan militer. “Termasuk program hibah pesawat F16,” katanya.
Kemudian juga kerja sama di bidang ekonomi. SBY menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dikabulkannya millenium comprehensive partnership senilai USD 600 juta. Bantuan tersebut berkaitan dengan pembangunan ramah lingkungan.
Presiden Obama yang mendapat giliran bicara, tampak santai saat memberikan keterangan pers. Dia lebih dulu menyapa dengan Bahasa Indonesia: selamat malam. Dia mengaku senang bisa kembali ke Bali yang disebutnya terakhir dikunjungi 18 tahun lalu.
Obama memberikan apresiasinya kepada Presiden SBY atas peranannya sebagai ketua ASEAN serta rangkaian pertemuan tingkat tinggi yang dihelat di Bali. “Terima kasih kepada Presiden Yudhoyono yang telah mempromosikan demokrasi dan HAM,” kata Obama.
RI Bantu AS Atasi 100 Ribu Pengangguran
Presiden AS yang semasa kecilnya pernah tinggal di Jakarta itu menuturkan, antara Amerika dan Indonesia menyepakati untuk meningkatkan kerja sama komprehensif di semua bidang. Dia juga menyinggung kesepakatan yang sudah diteken, misalnya pembelian pesawat Boeing.
Pesanan 230 pesawat Boeing oleh Lion Air mampu membantu mengatasi masalah pengangguran di Amerika Serikat. Order dari maskapai Indonesia itu setidaknya mampu membantu menciptakan sekitar 100.000 lapangan kerja di AS dalam jangka panjang.
“Ini adalah contoh luar biasa dari investasi perdagangan dan peluang komersial yang ada di kawasan Asia Pasifik,” jelas Presiden AS Barack Obama mengenai perjanjian komersial antara Boeing dan Lion Air.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat penandatanganan kerjasama Boeing dan Lion Air yang berlangsung di Grand Hyatt, Bali, Indonesia, Jumat (18/11).
Obama mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir dirinya telah berbicara tentang bagaimana memastikan kehadiran AS di Indonesia, yang dapat langsung berkaitan lapangan kerja di AS.
“Dan apa yang kita lihat di sini – kesepakatan bernilai miliaran dolar antara Lion Air – salah satu yang maskapai penerbangan dengan pertumbuhan tercepat tidak hanya di wilayah ini, namun di dunia – dan Boeing akan menghasilkan lebih dari 100.000 pekerjaan di Amerika Serikat untuk jangka panjang,” jelas Obama.
Kesepakatan antara Boeing dan Lion ini disebut Obama sebagai kesepakatan bisnis terbesar yang pernah dibuat Boeing, dengan pesanan lebih dari 200 pesawat. Menurutnya, pemerintah AS dan Bank Ekspor Impor AS menjadi fasilitator dari tercapainya kesepakatan tersebut.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pejabat pemerintah yang berupaya agar hal ini terwujud. Ini merupakan salah satu contoh bagaimana kami akan mencapai tujuan jangka panjang yang saya tetapkan, yaitu meningkatkan ekspor AS dua kali lipat dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Obama.
Tak lupa, Obama memuji Lion Air yang disebutnya bisa mencapai keberhasilan luar biasa. Termasuk ucapan terima kasih kepada Boeing yang sudah menciptakan sejumlah pesawat hebat, termasuk pesawat kepresidenan yang ditumbanginya.
“Saya juga memberi selamat kepada Boeing yang telah membuat pesawat terbang hebat, termasuk yang saya tumpangi ini,” jelas Obama sambil tertawa.
“Ini merupakan contoh situasi win-win. Penumpang di kawasan ini akan memperoleh manfaat dari maskapai penerbangan yang baik. Selain itu, para pekerja kami di AS akan dapat memperoleh keamanan pekerjaan dan dapat menghasilkan produk yang bagus buatan Amerika,” imbuh Obama.
Boeing mengumumkan order komersial terbesar secara global, dari Lion Air. Maskapai Indonesia ini sepakat untuk membeli 230 pesawat Boeing dengan nilai transaksi total diperkirakan mencapai US$ 21,7 miliar atau setara dengan Rp 195 triliun.
Pesawat Boeing yang dibeli Lion itu terdiri dari kombinasi jenis 201 unit 737 MAXs dan 29 unit 737-900 ERs. Kesepakatan itu juga termasuk hak untuk menambah pembelian 150 pesawat.
Obama berharap, forum KTT ASEAN, ASEAN plus 3, dan ASEAN-AS bias memberikan dampak positif. Tidak hanya kesepakatan antarnegara. “Saya berharap akan ada perkembangan positif untuk keamanan kawasan dan kemakmuran kita bersama,” tuturnya.
Sementara itu, tadi malam, Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menjamu para kepala negara tersebut dalam sebuah jamuan makan malam. Rencananya, hari ini, pertemuan tingkat tinggi itu akan berlanjut dengan KTT Asia Timur. Selain negara-negara ASEAN, juga akan terlibat pemimpin negara dari Amerika, China, Rusia, India, Australia, dan Selandia Baru.
AS Dukung Papua Tetap NKRI
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan NKRI di bumi Papua. Hal itu disampaikan oleh Presiden Barack Obama kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan bilateral AS-Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11).
Juru bicara kepresidenan, Teuku Faizasyah, mengatakan bahwa pembicaraan soal Papua disampaikan AS dalam konteks keutuhan wilayah Indonesia. “Keutuhan wilayah Indonesia adalah pemahaman AS soal NKRI. Tidak kurang, tidak lebih,” kata Faizasyah.
Dalam pertemuan tersebut, AS menyampaikan bahwa mereka percaya Indonesia dapat mengatasi masalah keamanan dan dugaan pelanggaran HAM di Papua. Mereka juga menyerahkan sepenuhnya penanganan hukum para pelanggar HAM kepada pemerintah Indonesia.
“Apabila ada aparat tidak sejalan dengan norma HAM, AS menyerahkan kepada pemerintah Indonesia untuk menerapkan hukum yang berlaku,” kata Faizasyah.
Permasalahan mempertahankan kedaulatan di Papua dan pelanggaran HAM oleh aparat telah menjadi sorotan berbagai lembaga HAM dunia. Kasus-kasus pelanggaran HAM, beberapa kasus malah sempat terekam video, dijadikan bukti tindak kekerasan aparat terhadap anggota separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sementara itu, kehadiran 2.500 pasukan Amerika Serikat di Darwin, Australia, yang dikhawatirkan akan membuka celah militer asing masuk ke wilayah Indonesia. Terlebih lagi, persaingan AS dan China di Laut China Selatan akan membuka konflik di kawasan Asia Tenggara.
Namun, menurut juru bicara kepresidenan, Teuku Faizasyah, kedaulatan Indonesia tidak akan terganggu dengan AS di Australia. Hal ini terutama karena adanya perjanjian komprehensif antara Indonesia, AS, dan Australia tentang menjaga hubungan baik.
“Misalnya pada Lombok Treaty. Ada rujukan yang memastikan wilayah nasional Australia tidak akan digunakan untuk aktivitas yang mengancam kedaulatan Indonesia,” jelas Faizasyah usai pertemuan bilateral antara AS dan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat 18 November 2011.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Barack Obama menyampaikan maksud pengiriman tentara mereka ke Australia kepada SBY. Obama mengatakan, pengiriman tentara AS ke Australia dapat memiliki arti yang luas, salah satunya adalah pengembangan pelatihan-pelatihan militer bersama.
“Kami tidak merespons, hanya mendengarkan,” kata Faizasyah saat ditanya apakah Indonesia mengomentari pernyataan Obama. (noe/fal/art/viva/dtc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar