Rabu, 29 Januari 2014 ( sumber : Tribun Batam )
Tribunnews Batam/Maulana
WN Malaysia, Maniarusuh Arjunani (34), tersangka bandar obat Key saat diperlihatkan oleh Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Boy Herlambang, kepada sejumlah wartawan, Senin (13/1).
Laporan Wartawan Tribunnews Batam, Anne Maria
BATAM, TRIBUN- Sejak tahun 2009 Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam yang bertugas di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre berhasil melakukan 18 kali penangkapan pengedar Narkoba.
Tangkap badan oleh anggota Ditpam yang bertugas di mesin X-Ray Body itu setidaknya turut membantu pencegahan rusaknya generasi muda dari peredaran Narkoba.
Dari jumlah tersebut, didominasi oleh Warga Negara (WN) Malaysia. Dan sisanya dari Warga Negara Indonesia (WNI), dan satu Warga Negara Jepang.
"12 orang itu WN Malaysia, lima WNI, dan satu WN Jepang," ujar Koordinator Ditpam Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Donald Simanjuntak saat konferensi pers di kantor BP Batam, Rabu (29/1).
Menurut Donald, kasus terbanyak terjadi pada tahun 2012. Pada tahun tersebut, terjadi 10 kasus percobaan penyelundupan narkoba berbagai jenis.
Dari jumlah tersebut, didominasi oleh Warga Negara (WN) Malaysia. Dan sisanya dari Warga Negara Indonesia (WNI), dan satu Warga Negara Jepang.
"12 orang itu WN Malaysia, lima WNI, dan satu WN Jepang," ujar Koordinator Ditpam Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Donald Simanjuntak saat konferensi pers di kantor BP Batam, Rabu (29/1).
Menurut Donald, kasus terbanyak terjadi pada tahun 2012. Pada tahun tersebut, terjadi 10 kasus percobaan penyelundupan narkoba berbagai jenis.
Terakhir kali, pihaknya mengamankan Mohanadas Reganathan pada tanggal 15 Januari 2014 lalu. Pria berkewarganegaraan Malaysia tersebut kedapatan menyelundupkan 11.907 butir pil ekstasi.
"Modusnya dia mengikat pil-pil itu di bagian kakinya. Kanan dan kiri, pakai wraping yang untuk menutup buah-buahan itu. Supaya nggak dicurigai dia memakai celana longgar, celana PDL begitu," tutur Donald.
Gerak-gerik Mohanadas saat tiba pukul 18.36 WIB dari Stulang Laut itupun langsung mengundang kecurigaan petugas Ditpam.
"Modusnya dia mengikat pil-pil itu di bagian kakinya. Kanan dan kiri, pakai wraping yang untuk menutup buah-buahan itu. Supaya nggak dicurigai dia memakai celana longgar, celana PDL begitu," tutur Donald.
Gerak-gerik Mohanadas saat tiba pukul 18.36 WIB dari Stulang Laut itupun langsung mengundang kecurigaan petugas Ditpam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar