Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 29 Januari 2014

Lion Perlu 2.000 Pekerja

Januari 28, 2014 ( sumber : Tanjung Pinang Pos ) 

LAUNCHING: Gubernur Kepri HM Sani membubuhkan tanda tangannya di acara launching aircraft maintenance facility di Bandara Hang Nadim Batam, Senin (27/1). f-martua/tanjungpinang pos
LAUNCHING: Gubernur Kepri HM Sani membubuhkan tanda tangannya di acara launching aircraft maintenance facility di Bandara Hang Nadim Batam, Senin (27/1).
f-martua/tanjungpinang pos












Resmikan Hanggar C-Chek Pesawat Boeing 737
Batam – Batam AeroTechnic yang termasuk maskapai Lion AirGroup soft opening aircraft maintenance facility (fasilitas perawatan pesawat) di Batam, Senin (27/1). Hanggar pertama diresmikan dengan kapasitas dua pesawat. Tahap pertama, hanggar ini dimaksudkan untuk C-chek pesawat jenis Boeing 737.
Tahun depan akan melakukan D-check dalam fasilitas ini.Demikian disampaikan Presiden Direktur Lion Group, Rusdi Kirana saat soft opening hanggar tersebut. Acara ini dihadiri Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja, Gubernur Kepri HM Sani dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan.
“Hanggar ini merupakan hanggar yang pertama dari empat fasilitas hanggar yang ada di Bandara Internasional Hang Nadim Batam,” ucap Rusdi.
Pengoperasian hanggar ini akan dimulai untuk perawatan pesawat, Februari 2014. Sementara hanggar yang kedua akan selesai dibangun dalam waktu dekat ini. Dan, dua hanggar yang lainnya akan selesai akhir Juni 2014.
“Masing-masing hanggar memiliki tiga ruang. Dapat menampung tiga buah pesawat besar, tipe narrow bodies secara bersamaan,” beber Rusdi.
Batam Aero Technic awalnya akan fokus pada perawatan pesawat tipe 737. Namun dalam perkembangannya, akan menampung pesawat tipe lain, seperti Air Bus A320 series dan tipe pesawat wide body. “Tiap hanggarnya dapat menampung pesawat besar. Seperti jenis Air Bus A380,” jelasnya.
Saat ini, Batam Aero Technic sudah memiliki 100 engineer dan teknisi di Batam. Jumlah itu akan ditambah terus, hingga mencapai 2.000 orang. Empat hanggar dilengkapi workshopuntuk mesin-mesin pesawat, landing gears, auxiliary power units dan komponen beroperasi penuh.
“Investasi untuk seluruh fasilitas ini sekitar 250 juta dolar AS,” imbuh dia.
Saat ini fasilitas maintenance berat di Indonesia masih relatif sedikit. Padahal, Indonesia salah satu pasar penerbangan domestik terbesar di dunia. Fasilitas maintenance repair overhaul (MRO) yang baru ini dibuat dengan standar sertifikasi European Aviation Safety Agency (EASA) atau badan keselamatan penerbangan eropa.
“Fasilitas ini dapat digunakan pada pesawat dari Lion Air Group dan afiliasi Lion Group di luar negeri dan juga dapat digunakan pihak ketiga,” beber dia.
Menurut Rusdi, Batam Aero Technic merencanakan menambah hanggar selain di Batam untuk perawatan pesawat. Empat hanggar dapat menampung 12 pesawat.
Tapi kami berencana untuk membangun lebih banyak hanggar yang dapat menampung 36 pesawat untuk ke depannya,” imbuh dia.
Di tempat sama, Mustofa Widjaja mengatakan, pembangunan hanggar merupakan sinergis pemerintah dan pusat. Langkah Lion Air menguntungkan Lion Air sendiri dan industrimaintenance di Indonesia.
“Sekarang, Batam mengawali tahun 2014 dalam industri aircraft maintenance facility,” ungkap dia.
Menurut dia, selain Lion, ada juga Garuda yang akan membangun hanggar. Pihaknya dengan Garuda dan BP Batam sudah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
“Sriwijaya air juga sudah meminta dan Airtabi juga menyampaikan minat membangun hanggar di Batam,” kata Mustofa.(MATUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar