Rabu, 29 Januari 2014 ( sumber : Posmetro Batam )
Ini merupakan hanggar pertama dari empat fasilitas yang dibangun di Hang Nadim. Hanggar tersebut akan beroperasi pada Februari mendatang.
“Ini baru hanggar pertama dan baru untuk tempat perawatan rangkanya saja. Tadi kita lihat bersama slidenya akan ada engine shop, component shop dan lainnya. Kita sangat bangga, karena ini swasta pertama,” ujarnya.
Herry menjelaskan, selama ini Indonesia hanya mampu menjalani 30 persen pada bisnis tersebut. Sementara sisanya dilakukan oleh pihak asing.
“Selama ini 70 persennya di kirim ke luar negeri dan ini swasta pertama yang menangkap peluang 70 persen itu. Apalagi pertumbuhan penerbangan sampai hari ini di Indonesia sudah 15 persen,’’ jelasnya.
Ditambahkannya, bisa dibayangkan beberapa tahun ke depan nanti maskapai penerbangan semakin berlomba-lomba menambah jadwal maupun rute penerbangannya. Makanya maintenance itu penting sekali.
Untuk itu ia berharap agar bisnis MRO ini tidak diambil pihak asing. Terlebih lagi tenaga kerja Indonesia, yang nanti dimanfaatkan oleh negara-negara tetangga.
Herry menjelaskan, dalam bisnis penerbangan, yang paling utama adalah keamanan atau safety. Jika tidak, maskapai akan kehilangan kepercayaan konsumen. Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana menyatakan, tahap awal pihaknya akan fokus pada pesawat jenis Boeing 737. Selanjutnya akan dikembangkan untuk pesawat tipe lain seperti Air Bus A320 atau A380 yang berbadan lebar.
Rusdi menjelaskan, hanggar itu merupakan yang pertama dari empat yang akan dibangun pihaknya di Bandara Internasional Hang Nadim.
Hanggar kedua menurutnya akan selesai Juni mendatang.
“Masing-masing hanggar dapat menampung beberapa pesawat badan besar,” jelasnya.
Saat ini, Batam Aero Technic sudah memiliki 100 engineer dan teknisi di Batam. Jumlah itu akan ditambah terus, hingga mencapai dua ribu orang.
Ia menuturkan, investasi untuk seluruh fasilitas yang dibangun di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebesar 250 juta dolar AS.
Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaya memberikan penghargaan kepada PT Lion Mentari atau Lion Air, yang sudah membangun hanggar pemeliharaan pesawat.
Serta telah menjadikan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, sebagai Hub penerbangan dari wilayah Sumatera ke Kawasan Timur Indonesia mulai tahun 2014.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut BP Batam, sebagai pengelola Bandara Hang Nadim, dan tentunya juga didukung sepenuhnya oleh Kementerian Perhubungan RI akan memfasilitasi rencana tersebut.
Ia menjelaskan, Hang Nadim memiliki fasilitas yang cukup baik dengan runway 4.025 Meter. Rencananya, dalam waktu dekat akan dibuat studi pembangunan runway paralel. (ams)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar