Senin, 27 January 2014 ( sumber : Haluan Kepri )
Pantauan di lapangan, hutan yang terdiri dari rumpun seperti ilalang, rumput pukis dan beberapa pohon, itu ludes terbakar. Akibat terjadinya kebakaran tersebut, warga yang berada dibawah bukit cemas.
Sekitar pukul 09.30 WIB, datang dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah kota (pemko) untuk memadamkan api. Selain itu juga, datang dari pihak Polsek Bengkong.
Sitorus warga Bengkong Sarmen Raya yang letak rumahnya persis di bawah bukit Sarmen Raya menuturkan, kebakaran diatas bukit tersebut, ia tidak mengetahuinya secara persis. Namun, dari informasi yang didapatkannya, bahwa kebakaran tersebut ialah anak-anak yang membakarnya.
"Saya kurang tahu penyebab kebakaran itu, tapi yang saya dengar, tadi pagi ada tiga orang anak-anak yang main disana dan bakar-bakar semak, "katanya.
Kata dia, akibat dari kebakaran hutan itu, dikhawatirkan apabila turun hujan lebat, maka akan terjadi runtuhan bebatuan dari atas bukit. Sebab, selama ini, beberapa batu sering runtuh dan juga terjadi banjir.
"Yang kami takutkan disini ialah kalau turun hujan, maka batu-batu diatas sering berjatuhan, kalau longsor tidak mungkin karena bukit ini tanahnya sangat keras, "paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Bambang warga Bengkong Sarmen Raya lainnya, bahwa terjadinya kebakaran, akibat dari anak-anak yang membakar semak-semak, sehingga menjalar kemana-mana.
"Informasi yang kami dapatkan, kebakaran itu, terjadi dari ulah anak-anak yang membakar semak. Mungkin karena anging kencang, jadi menjalar kemana-mana, "pungkasnya.
3 unit mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi dan tim pemadam Kebakaran (Damkar) Pemko Batam dan BP Batam baru berhasil menjinakkan kobaran api satu jam kemudian. Dalam kejadian kebakaran ini tidak ada korban jiwa.
Informasi di lapangan, penyebab kebakaran diduga dari sekelompok anak sedang bermain api dekat semak belukar, akibat angin bertiup kencang serta lokasi bukit yang ditumbuhi ilalang dan kayu pepohanan menyebabkan api dengan cepat menyambar dan membumbung tinggi. Warga perumahan sekitar bukit menjadi cemas, sebelum kobaran api dapat dipadamkan.
Karmila, salah seorang penghuni rumah dibawah kaki bukit cinta dan juga pedangang harian sempat mengemas barang-barang dagangannya.“Saya kaget karna lihat api dari atas bukit mulai besar dan diatas bukit berdiri tower telkom, takut roboh oleh api.saya berupaya kemas-kemas barang tapi tidak tau darimana asal muasal apinya ,”terang Karmila pada wartawan. (cw81/byu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar