Jum'at, 16 Januari 2015 (Sumber: Tribun Batam)
BATAM – Proyek pelabuhan kontainer atau
transhipment Tanjungsauh masih tetap masuk dalam rencana pengembangan
infrastruktur pelabuhan BP Batam. BP Batam pun berupaya keras meyakinkan
pemerintahan baru untuk memasukkan proyek pelabuhan Tanjungsauh dalam
buku rencana proyek public private partnership (PPP) Bappenas, sejak
setelah rencana ini digaungkan tahun 2012 lalu.
Istono, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam mengaku skema PPP
yang paling tepat untuk membiayai proyek pelabuhan transhipment, pada
umumnya membutuhkan investasi sangat besar. Sehingga, usulan skema PPP
menjadi opsi satu-satunya untuk diajukan ke buku proyek Bappenas untuk
masuk tahap tender agar memberi ruang bagi swasta.
"Tanjung Sauh itu sebenarnya sudah berproses di tingkat kementerian
perekonomian karena BP Batam di bawahnya. Sekarang kami masih terus
meyakinkan pemerintah baru yang fokusnya ke kemaritiman. Tanjungsauh ini
juga bagian dari proyek tol laut, yang digagas presiden baru" kata
Istono, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam.
Di sisi ekonomi, proyek Tanjungsauh dinilai menguntungkan karena
dapat mengambil pasar di lalu lintas Selat Malaka yang tersibuk di
dunia. Mengingat, Singapura yang lebih dulu memanfaatkannya sudah tidak
mampu lagi mengambil seluruh pasar.
"Singapura sudah lebih dulu, Malaysia pun sudah mulai lewat pelabuhan
Tanjung pelepasnya. Tinggal Indonesia saja yang diharapkan melalui
Batam yang secara lokasi sangat strategis," ungkap Istono, Deputi Bidang
Pengusahaan Sarana BP Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar