Selasa, 6 Januari 2015 (Sumber: Tanjung Pinang Pos)
BATAM – Sepanjang tahun 2014 lalu, 55 penanam modal
asing (PMA) baru berinvestasi di Batam. Total investasi itu mencapai
156,5 juta Dolar Amerika Serikat (USD).
Investor asing yang melakukan ekspansi sekitar 18 perusahaan. Mereka
melakukan perluasan usaha dengan modal sekitar 128,4 juta USD.
Sementara, investor yang menyampaikan komitmen berinvestasi, jumlahnya
lebih besar lagi.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan
Pengusahaan (BP) Batam Djoko Wiwoho, Minggu (4/1), mengatakan, dari sisi
komitmen investasi sepanjang 2014, sekitar 127 PMA mendaftarkan
investasi dengan total investasi USD 371 juta. Peminat investasi
didominasi oleh investor di bidang perdagangan dan jasa.
“Jumlah peminat ada 56 PMA. Sementara di industri manufaktur sekitar
35 investor, industri perkapalan 16 investor, dan perkebunan dan
perikanan empat investor,” ujarnya.
Para investor yang tertarik menanamkan modal di Batam itu, berasal
dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Hongkong, Vietnam, Korea Selatan,
India, Jepang, Italia, Inggris, Australia, Amerika Serikat, Kanada,
Norwegia, Jerman, Belanda, dan Mauritius.
“Yang mau ekspansi ada 18 investor. Mereka berasal dari Singapura,
Malaysia, Perancis, Jepang, Australia, dan Belanda,” ungkap Djoko.
Dari 18 investor itu, sekitar 15 PMA bergerak di manufaktur, satu
bidang properti dan dua PMA bidang perdagangan dan jasa. Nilai
investasinya mencapai USD 294 juta.
“Artinya, investor yang berkomitmen menanamkan modal di Batam,
jumlahnya 27 PMA di tahun 2014. Total investasinya USD 371 juta.
Mudah-mudahan direalisasikan pada tahun ini,” harap Djoko.
Terkait penanam modal asing yang merealisasikan investasinya di
Batam, ada sekitar 29 PMA. Ada 17 PMA di bidang manufaktur, delapan PMA
di bidang perkapalan dan di bidang properti.
“Mereka ada dari Singapura, Australia, Malaysia, India, Tiongkok,
British Virgin Island, Amerika, Inggris, Myanmar, Selandia Baru, Taiwan,
Amerika Serikat, Belanda, dan Kanada,” sebut Dojoko.
Menurutnya, realisasi investasi itu naik di banding tahun sebelumnya.
Pada 2013, tercatat realisasi investasi mencapai 155,2 juta Dolar AS.
Nilai investasi itu datang dari 47 perusahaan baru. Sementara
ekspansi industri manufaktur paling banyak dengan sembilan investor,
diikuti perdagangan delapan investor asing dan perkapalan satu investor
asing.
“Mereka ada dari Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Perancis, dan Belanda,” jelas Djoko.
Sementara itu, Direktur Investasi dan Pemasaran Badan Pengusahaan
Batam Purnomo Andiantono mengatakan, sepanjang tahun 2014, terjadi
peningkatan investasi yang signifikan. Ada peningkatan pendaftaran tiga
kali lebih banyak dibanding tahun lalu.
“Sebelum Pilpres dan setelah Pilpres, terjadi peningkatan yang signifikan,” kata Djoko lagi.
Hanya saja, di antara peminat yang menyampaikan niat ke BP, belum
signifikan merealisasikan investasinya. Realisasi investasi sepanjang
tahun ini, tidak bergerak dengan baik.
“Perluasan usaha yang meningkat lebih tinggi, jauh dari pencapaian tahun 2013,” harapnya.
Investasi yang masuk ke Batam, belakangan ini lebih kepada industri
padat modal. Nilai investasi banyak masuk tapi jumlah proyek yang lebih
kecil.
“Jumlah PMAnya sedikit tapi nilai investasinya lebih banyak,” ucapnya.
Di samping itu, terkait dengan ketenagakerjaan perlu disempurnakan.
Ketenagakerjaan harus memberikan kenyamananan dan kepastian hukum bagi
investor. Sebab, ketenagakerjaan ini terkait dengan sistem upah.
Sehingga, tidak terjadi gejolak setiap tahunnya. (mbb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar