Senin, 19 Januari 2015 (Sumber: Antara Kepri)
Batam (Antara Kepri) - Badan Pemeriksa Keuangan menyoroti beberapa aset
yang tercatat berkepemilikan ganda antara Pemerintah Kota Batam Provinsi
Kepulauan Riau dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Batam dalam laporan keuangan kedua lembaga itu.
Ketua BPK Perwakilan Provinsi Kepri Isman Rudi saat memberikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Semester II 2014 kepada pemerintah daerah dan lembaga lainnya di Batam, Jumat, meminta Pemkot dan BP Batam memperbaiki keterangan aset itu, untuk menghindari kerancuan kepemilikan aset.
"Dulunya semua aset di bawah BP Batam, setelah ada Pemkot seharusnya ada kejelasan. Jangan sampai catat aset yang sama, atau malah dua-duanya tidak ada mencatat asetnya," kata Isman.
Ia menyontohkan aset Gedung Wali Kota Batam saat ini masih tercatat sebagai aset BP Batam.
"Ini harus dipahami, BP Batam merupakan badan yang anggarannya dialokasikan dari pusat. Karena itu, untuk peralihan harus ada persetujuan dengan Menteri Keuangan. Ada proses yang harus dilalui," kata dia.
BP Batam tidak bisa serta merta menyerahkan gedung itu ke Pemkot Batam begitu saja, melainkan harus izin Kementerian Keuangan agar tercatat dalam catatan negara.
"Mekanisme dari BP Batam ke pusat inilah yang harus kami dorong karena masalah status penggunaan juga harus jelas, ada legalitasnya," kata dia.
BPK memberikan waktu sebanyak 60 hari kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki laporan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Sepanjang waktu itu juga, petugas BPK akan memonitor tindak lanjut perbaikan dari Pemkot Batam dan BP Batam.
Perbaikan laporan bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan.
Selain laporan Pemkot Batam dan BP Batam, BPK Kepri juga menyerahkan hasil pemeriksaan, di antaranya atas pelaksanaan anggaran Pemilu pada KPU Provinsi Kepri, KPU Tanjungpinang dan KPU Batam di 2013 dan 2014, penyediaan air bersih pada Pemerintah Kepri, PDAM Tirta Kepri dan institusi terkait lainya pada 2013 dan semester I tahun 2014. (Antara)
Editor: Rusdianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar