Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 06 Januari 2015

BP Targetkan Investasi Rp6,3 T Tahun Ini

Selasa, 6 Januari 2015 (Sumber: Tanjung Pinang Pos)

BATAM - Target investasi Batam di tahun 2015 ini diperkirakan sekitar 500 juta Dolar AS (USD) atau sekitar RP6,345 triliun, dengan kurs RP12.690 per dolar. Target itu tidak bergerak dari target sebelumnnya karena kondisi perekonomian dunia.


"Kesepakatan negara-negara ASEAN dalam penerapan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dinilai tidak berpengaruh banyak," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho, Senin (5/1), di ruang kerjanya.
Target ini berdasarkan aplikasi yang diminta yaitu 500 juta USD. Kalau tahun 2014, yang terealisasi pada November 2014 sekitar 400 juta USD.

Menurut Djoko, MEA tadak berpengaruh ke Batam. karena, pasar bebas sudah diperlakukan di Batam selama ini. Batam yang masuk wilayah BP Batam sudah menjalankan Free Trade Zone (FTZ).
"Makanya, target kami juga tidak berpengaruh banyak," ucapnya.

Demikian juga dalam menghadapi persaingan dengan negara tetangga. Batam butuh pembenahan di tahun ini, seperti peningkatan fasilitas fisik atau infrastruktur dan pelayanan.
Sehingga, daya tarik Batam lebih tinggi. Sementara itu, daya tarik dari segi pajak nanti tidak ada lagi karena MEA. "Untuk mendorong peningkatan investasi, dibutuhkan peningkatan infrastruktur dan pelayanan. Infrastruktur perlu penambahan dan pelayanan akan ditingkatkan," ujar Djoko.

Selain itu, untuk MEA dibutuhkan kesiapan buruh. kesiapan ini dimaksudkan terkait dengan skill. Tidak hanya untuk bisa mencari kerja ke luar negeri, namun untuk mendukung investasi yang akan masuk ke Batam. Sehingga ke depan, investasi high technology lebih banyak berkembang di Batam.
"Yang dipersiapkan tenaga kerja tahun ini saja. BLK (Balai Latihan Kerja) akan kami selesaikan untuk mendukung high technology. Politeknik termasuk kami bantu dukung," sebut Djoko.

Selain mendorong industri berbasis teknologi, di Batam juga di kembangkan green industry. Mereka akan mengandalkan informasi teknologi (IT), industri penunjang IT, dan industri ramah lingkungan, seperti produksi light emitted diode (LED). Industri penunjang IT diharapkan memunculkan sektor industri sebagai subtitusi impor.

"Kami tinggal mendorong kesiapan tenaga kerja. Terkait investasi, kami sudah memilki dukungan fasilitas pusat data TI," sambungnya. Rencana-rencana itu sesuai dengan roadmap BP Batam, dari tahun 2015 sampai 2020. Sehingga, daya kompetitif kawasan akan meningkat seiring menjalankan strategi yang tercakup dalam roadmap itu. "Roadmap mengevaluasi 23 sektor industri untuk dibagi dalam tiga metode hasil," jelasnya.

Salah satunya mencakup yang sektor 10 sektor, seperti informasi komunikasi dan teknologi, minyak dan gas, logistik, kelistrikan dan elektronik, pariwisata, ship building and ship repair, jasa out sourcing, green industries, peralatan berat, dan otomotif. sementara, 13 sektor lain, tersebar untuk industri tambahan atau penyangga dan industri pendukung.

"Industri tambahan, ada makanan, minuman, tembakau, tekstil dan pakaian, kulit dan alas kaki, kayu, kertas, penerbitan, percetakana dan produksi ulang, media rekaman, kimia dan produk kimia, karet, plastk, serta mineral dan metal," bebernya.

Industri pendukung, ada kesehatan, pendidikan, perbankan, dan jasa finansial serta jasa publik. Industri kecil dan UKM akan tumbuh mengikuti fokus sektor industri yang tercakup dalam roadmap tersubut. UKM tersebut juga akan mendukung industri utama yang sudah ada.
"Mudah-mudahan, roadmap itu berjalan lancar ke depan," harap Djoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar