Selasa, 27 Januari 2015 (Sumber: Batam Pos)
PT GMF (Garuda Maintenance Facility) Aeroasia, salah
satu anak perusahaan maskapai Garuda Indonesia dipastikan batal
membangun hanggar MRO (Maintenance Repair and Overhaul) di Bandara Hang
Nadim Batam. Perusahaan tersebut memilih investasi di Bintan dengan
nilai investasi sekitar 50 juta dolar Amerika.
”Mereka (PT GMF Aeroasia,red) tidak jadi di Batam. Mungkin
ada alasan atau pertimbangan lain. Itu urusan mereka,” kata Dwi Djoko
Wiwoho, Direktur PTSP dan Humas BP Batam, Senin (26/1).
Djoko mengatakan perusahaan tersebut sebelumnya berminat membangun
hanggar tidak jauh dari hanggar Lion Air yang sudah mulai beroperasi.
Meski demikian, ia mengaku ada perusahaan lain yang mungkin berminat
untuk membuat hanggar di Batam.
Ditanya kemungkinan harga lahan yang terlalu mahal, Djoko membantah.
”Tidaklah. PT GMF tidak pernah menyampaikan keluhan terkait pelayanan di
BP Batam. Mungkin ada pertimbangan lain saja,” katanya.
BP Batam dan Garuda sendiri sudah sempat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) awal 2014 lalu.
Sebelumnya HM Sani, Gubernur Kepri juga sudah pernah mengatakan bahwa PT GMF tersebut akan membangun hanggar di Bintan.
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan pihaknya tidak
mempermasalahkan akan pindahnya perusahaan tersebut ke Bintan. ”Kalau
pindah ke Bintan, tidak masalah. Kan tak harus di Batam. Tapi kalau
realisasinya di Batam, kita akan memberikan kesempatan,” Katanya.
Ia mengatakan Badan Pengusahaan Batam sebagai pengelola Bandara Hang
Nadim diakui siap memfasilitasi rencana investasi. Di mana BP Batam
melakukan sejumlah perbaikan fasilitas di Batam termasuk penambahan
garbarata, penambahan area parkir, peningkatan pendingin ruangan dan
sebagainya.
”Kami juga terus meningkatkan sistem keselamatan penerbangan,” kata Mustofa.
Sebelumnya Direktur Utama GMF Aeroasia, Richard Budihadianto
mengatakan sedang berencana mengembangkan usahanya di Bintan dan akan
menyewa lahan pemerintah Kabupaten Bintan. Di mana hanggar ini
direncanakan untuk membidik pelanggan maskapai dari luar negeri.
Richard memperkirakan PT GMF Aeroasia akan butuh lahan seluas 150
hektare, dan ditargetkan selesai pada tahun 2016. Ia berharap ini akan
segera beroperasi. Letak Kepri yang dekat dan berbatasan dengan luar
negeri sangat mendukung pembangunan hanggar di Kepri. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar