Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 19 Januari 2015

BP Batam Terus Yakinkan Pusat Bangun Tanjungsauh

Senin, 19 Januari 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam tengah berupaya  meyakinkan pemerintah pusat untuk memasukkan proyek pelabuhan alih kapal Tanjungsauh berkapasitas empat juta TEU's mengingat kebutuhan yang mendesak dan posisinya strategis.


"Kami berharap nantinya bisa diterapkan skema public private partnership (PPP) Bappenas. Karena kemungkinan hanya bisa dengan sistem itu untuk membiayai proyek pelabuhan transhipment yang pada umumnya membutuhkan investasi yang sangat besar. Kami terus berupaya meyakinkan pusat," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, Istono di Batam, Jumat.

Langkah meyakinkan pemerintah itu menjadi penegasan bahwa proyek yang sudah digaungkan sejak 2012 itu tetap masuk dalam rencana BP Batam dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan yang dianggap sangat penting mengingat posisi Batam sangat strategis sama halnya dengan Singapura.

"Kajian awal juga sudah dirampungkan sehingga proyek tersebut layak dilanjutkan. Di samping itu dari sisi ekonomi proyek tersebut dinilai menguntungkan," ucapnya.

Dia mengatakan, konsep pembangunan Tanjungsauh nanti diharapkan melalui pola perjanjian kerjasama build operate transfer (BOT) yang biasanya berjangka maksimal 50 tahun.

"Sebelumnya, proyek itu juga sudah berproses di tingkat Kemenko Perekonomian di bawah pemerintahan terdahulu. Kami yakin, pada pemerintahan saat ini juga akan masuk prioritas pusat," kata Istono.

Selain bisa jadi titik simpul dalam program tol laut dari Presiden Joko Widodo, lanjutnya, Tanjungsauh juga diharapkan untuk memenuhi kebutuhan pelabuhan alih jasa untuk menangkap peluang di Selat Malaka.

"Rencana pelabuhan ini juga untuk menangkap peluang pangsa pasar lalu lintas di Selat Malaka yang selama ini dinikmati Malaysia dan Singapura. Apalagi menurut BP Batam saat ini menjadi momentum untuk menangkap peluang itu seiring keterbatasan Singapura," ujarnya.

Istono juga menegaskan, MoU yang sempat dilakukan bersama PT Pelindo II pada 2012 untuk pembangunan Tanjungsauh tidak mengikat untuk realisasi proyek.

"Itu tidak mengikat secara hukum. Namun jika Pelindo II berminat, nantinya bisa ikut tender. Prinsipnya mereka masih berminat," katanya.

Berdasarkan kajian awal Pelindo II pada 2012 lalu, proyek Tanjungsauh setidaknya membutuhkan investasi senilai Rp7 triliun dengan rincian Rp4 triliun untuk pembangunan dan Rp3 triliun untuk pengadaan fasilitasnya.

Awalnya, pelabuhan ini ditargetkan beroperasi pada 2015 dan ideal untuk bersaing dengan Port Klang dan PSA. CMA-CGM kemudian menyatakan siap menggunakan jasa Tanjungsauh untuk membawa barang-barang yang mau ke Eropa dari Jepang dan Tiongkok. (Antara)

Editor: Rusdianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar