Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 27 Januari 2015

Buang Limbah Glasswoll di Pemukiman


27 Januari 2015 (sumber Haluan Kepri)
BATAM CENTRE (HK) -  Ratusan warga Sei Pancur Swadaya, Sei Beduk didampingi PAC Pemuda Pancasila (PP) Sei Beduk melakukan aksi demo di depan PT Sincom Panasonic, Batam Centre, Senin (26/1). 
Mereka memprotes tindakan perusahaan yang diduga telah membuang limbah B3 jenis glasswoll di pemukiman warga. Tepatnya dekat SMP 40 mengunakan transporter Peng Yap M & E Sistem, beberapa bulan lalu.

Warga yang menggelar demo tersebut nyaris bentrok dengan security PT Sincom Panasonic karena mencoba menghalang-halangi warga yang hendak menemui manajemen perusahaan. 

Dalam aksi itu, warga sempat melemparkan satu karung besar limbah glasswoll ke perusahaan. Namun dicegah aparat kepolisan dari Polsek Batam Kota yang berada di lokasi. 

Ketua PAC PP Seibeduk, Zulkilfli Nasution mengatakan, pihaknya bersama warga mendesak agar PT Panasonic memberikan kompensasi terhadap warga yang terkena dampak limbah tersebut. Dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah gatal-gatal. Selain itu, mereka juga meminta agar limbah itu dibersihkan.

" Limbah glaswoll yang dihasilkan PT Sincom dan dibuang dipemukiman Bidaayu oleh transortir PT Peng Yap mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) dimana warga mengalami gatal-gatal," kata Zulkifli, kemarin. 

Ia ,menjelaskan, kasus limbah ini sudah berlangsung sekitar empat bulan lalu. Hanya saja, hingg kini Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Batam yang menangani kasus tersebut tak kunjung jelas penanganannya. 

Warga juga meminta PT Peng Yap M & E System selaku transporter yang membuang limbah itu ke Tanjungpiayu agar diproses secara hukum. Bahkan, perusahaan itu juga didesak agar ditutup karena tak bertanggungjawab, dan seakan lari dari tanggung jawab.

" PT Peng Yap M & E System dan PT Panasonic ini harus ditutup. Mereka berniat membunuh warga Tanjungpiayu dengan limbahnya ini," ujarnya.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Batam Dendi Purnomo yang dikonfirmasi soal ini mengatakan, limbah glasswool yang dibuang transportir PT Peng Yap di pemukiman warga sudah diambil samplingnya. Saat ini, sampling tersebut sedang dilakukan uji di laboratorium di Jakarta.

" Kami sudah lakukan uji sampling lab pertama dan juga sudah melakukan uji lab tahap II serta dan sudah dikirim ke tim ahli Lingkungan hidup pusat," kata Dendi yang ditemui di ruang kerjanya, kemarin

Denda menjelaskan, limbah glasswoll yang dibuang dekat SPM 40 Sei Pancur oleh PT Peng Yab sudah dilakukan penyelidikan. Untuk membuktikan apakah ada unsur limbah B3-nya, saat ini sedang menunggu hasil lab dari pusat. 

Sedangkan transporternya sudah berkoordinasi agar glasswoll tersebut diangkut kembali untuk dipindahkan ketempat Kawasan Pengelolaan Limbah Industri Kabil.

" Oleh transporter telah dilakukan pemindahan dan saat ini berada di perusahaan PT Desa Air Cargo Kabil dan dalam kondisi masih disegel. Jika nanti terbukti mengandung limbah B3 maka akan diberikan saksi kepada transporternya yakni PT Peng Yap," tutup Dendi.

Sementara itu, sampai pukul 10.53 WIB, warga masih berkumpul di depan PT Pansonic. Sedangkan pihak perusahaan baru bisa menemui perwakilan warga dan ormas PP sekitar 4 orang dikantornya. Namun awak media tidak diperkenankan meliput pertemuan tersebut (par/cw94)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar