Ditulis oleh Redaksi (sumber Batam Pos,versi asli) |
Rabu, 07 Juli 2010 09:44 |
BATUAJI (BP) – Arman, 34, warga Perumahan Aviari Kecamatan Sagulung, kembali menyoroti Pemerintah Kota Batam atas rusaknya jalan-jalan di wilayah Batuaji. ”Gimana ini Pemko, katanya semua jalan mau diperbaiki. Sampai kapan? Atau sampai masa jabatan Wali Kota berakhir,” katanya dengan nada kesal kepada Batam Pos, Selasa (6/7). Pasalnya, ujar Arman, hingga saat ini semua jalan persimpangan gang hingga masuk ke dalam, berlubang-lubang dan rusak parah. Menurutnya, janji Pemko itu sudah tahunan, sementara jalan yang bagus saja boleh dibilang sudah jarang. ”Coba lihat saja, hampir semua jalan protokol hingga masuk ke gang-gang wilayah Batuaji dengan jarak 50 meter pasti ada yang rusak,” cetusnya. Sementara Dodi, tokoh pemuda Tanjungucang simpang Basecamp mengatakan, paling tidak perhatian pemerintah atas jalan sangatlah perlu. Karena fasilitas ini merupakan hal yang paling penting. ”Coba lihat, hampir setiap jalan atau gang banyak yang rusak. Kami jalan pun, seperti di jalan tanpa aspal. Apa sih kerja pemko selama ini dalam penanganan jalan?” katanya. Dodi berharap, semua jalan bisa diperbaiki dalam waktu dekat ini. Apalagi memasuki masa akhir jabatan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. Biar pencitraannya tetap baik, jika dia tidak menjabat lagi. Sementara, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Kota Batam Suratno mengatakan, pihaknya masih melelang proyek jalan dan proyek infrastruktur lainnya. ”Proses lelang masih jalan,” kata Suratno, kemarin. Soal perbaikan jalan rusak, Suratno mengatakan bahwa pihaknya mendata lebih dulu. ”Perbaikan ruas jalan yang rusak akan menjadi perhatian kita, guna direalisasikan secepatnya,” katanya tanpa merinci panjang ruas jalan yang rusak ringan, sedang dan parah. Minta Dibangun Jalan Puluhan warga perumahan Riau Bertuah Kelurahan Seilangkai Kecamatan Sagulung mendatangi kantor DPRD Kota Batam, kemarin. Mereka meminta dibangun akses jalan yang selama ini terhalagi rumah liar (ruli). Menurut Marulam Hasibuan, warga setempat, selama ini akses yang mereka gunakan melalui jalan perumahan lain seperti Aviari Garden. Padahal akses jalan yang mereka inginkan merupakan akses menuju sekolah. ”Saat ini akses jalan tersebut dipakai ruli,” katanya saat mengadu ke kantor DPRD Kota Batam Menurut Marulam, pihak developer yaitu PT Pusat Pengkajian Perencanaan Pembangunan berjanji menyediakan akses jalan bagi masyarakat. ”Tapi sampai sekarang tak ada realisasinya,” tuturnya. Komisaris PT Pusat Pengkajian Perencanaan Pembangunan Immanuel mengatakan, akses jalan tersebut sudah dibuat Otorita Batam (OB) pada 2007 lalu, namun hanya 200 meter. ”Total keseluruhannya, panjang sekitar satu kilometer dengan lebar 30 meter,” katanya. Setiap meminta OB membangun jalan tersebut, alasannya tak ada anggaran. Namun, lanjut Immanuel, konsumen mendesaknya membangunkan jalan. ”Akhirnya kita bersedia membangun jalan tersebut. Untuk itu, dana yang harus kita keluarkan sekitar Rp1 miliar,” tuturnya. Namun ternyata niat developer membangun jalan terkendala. Pasalnya di tempat yang akan dibangun jalan tersebut ada sekitar 100 ruli. ”Pernah kita adakan mediasi pada warga ruli, namun mereka meminta kompensasi yang besar dan kita tidak sanggup,” akunya. Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini, ia harap pemerintah bisa memfasilitasi dalam penggusuran ruli supaya bisa dibangun jalan. ”Kita harapkan secepatnya karena kita juga disesak konsumen,” imbuhnya. Pihak OB yang menghadiri RDP tersebut mengaku lahan yang ditinggali ruli tersebut memang diperuntukkan sebagai jalan. Pimpinan sidang, anggota Komisi III DPRD Kota Batam Siti Nurlaila mengatakan, sebagaimana pengakuan pihak OB bahwa lahan tersebut peruntukan jalan sebetulnya tak ada masalah. ”Apalagi ada pihak swasta yang ingin mebangun seharusnya OB berterima kasih bukan malah mempersulit,” katanya. Dalam RDP selanjutnya pihaknya akan memanggil Direktur Perencanaan OB, Direktur Jembatan dan Jalan OB, Dinas Tata Kota serta tim terpadu yang akan melakukan penertiban. ”Teknisnya penertibannya seperti apa dan kapan akan kita bicarakan lebih lanjut,” sebutnya. Bahas Jalan, PU Tak Datang Rapat dengar pendapat dengan agenda bahasan pembangunan jalan yang sedianya digelar kemarin, batal lantaran tak satupun perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam hadir. ”Kita ingin memperoleh informasi mengenai proyek rehabilitasi jalan rusak dan pembangunan jalan baru. Termasuk infrastruktur lain, tapi karena Dinas PU tak hadir akhirnya hearing batal digelar,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Batam Jahuin Hutajulu, Senin (5/7) lalu. Menurut Jauhin, kondisi jalan rusak menjadi salah satu pembahasan krusial pada hearing tersebut. Apalagi hearing itu sekaligus evaluasi kinerja terhadap Dinas PU. ”Kita ingin tahu progress kinerja Dinas PU dengan anggaran sekitar Rp182 miliar,” ungkapnya. (cr7/hda/vie) |
Info Barelang
Kamis, 08 Juli 2010
Warga Kesal, Jalan Tak Diperbaiki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar