Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 19 Juli 2010

Investor Mulai Relokasi Pabrik ke Indonesia


Senin, 19 Juli 2010 08:08 (Batam Pos,versi asli)

JAKARTA (BP) - Indonesia sepertinya menjadi magnet kuat yang menarik investasi. Salah satu buktinya, beberapa investor kini mulai merelokasi atau memindahkan pabriknya dari beberapa negara ke Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, saat ini, beberapa investor memang tertarik dengan tawaran pemerintah agar mereka merelokasi pabriknya ke Indonesia. ”Sudah ada (yang merelokasi). Ada (sektor) sepatu, elektronik, tekstil, dan manufaktur,” ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, akhir pekan lalu.

Beberapa perusahaan tersebut merelokasi pabrik mereka dari beberapa negara seperti China dan Thailand. Untuk investor China yang banyak mengekspor produknya ke Indonesia, pemerintah memang menawarkan agar mereka merelokasi pabriknya ke Indonesia, sehingga mereka hanya mengekspor bahan baku dari China ke Indonesia. Adapun produksi dan suplai beberapa bahan baku lainnya, didapat dari Indonesia. Sedangkan relokasi dari Thailand lebih disebabkan stabilitas politik di negeri tersebut yang kurang kondusif.

Menurut Gita, selain dua negara tersebut, pemerintah terus mendekati investor-investor asal Korea untuk merelokasi maupun berinvestasi di Indonesia. “Total rencana investasinya hingga 10 miliar dolar AS,” katanya. Gita menyebut, selain raksasa baja asal Korea, Pohang Steel Company (Posco), yang akan membangun pabrik baja bersama Krakatau Steel, masih ada beberapa perusahaan lain yang juga siap berinvestasi di Indonesia. ”Perusahaannya banyak, ada juga yang terkenal,” ucapnya.

Informasi menyebut, raksasa Korea lain yang akan masuk ke Indonesia adalah perusahaan elektronik LG. Gita melanjutkan, selain Korea, beberapa negara lain juga terus didekati. ”Salah satunya Taiwan,” sebutnya. Bagaimana dengan informasi akan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi China? Menurut Gita, info tersebut belum pasti.

”Setahu saya, mereka terus mengalami penguatan. Apapun itu, masih kuat sekali. Masih cukup modal untuk mereka jadi mitra kita berinvestasi di Indonesia. Apalagi dengan penguatan Yuan. Jadi, itu akan meningkatkan kapasitas mereka belanja dan berinvestasi,” paparnya.

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menambahkan, untuk menarik investasi, pemerintah siap memberikan insentif perpajakan. Apakah dalam bentuk tax holiday. ”Jangan ngomong tax holiday. Yang jelas, tax incentive dimungkinkan. Undang-undang kita tak melarang pemberian insentif. Tapi kita memang tidak memberikannya secara umum. Jadi, dilihat bagaimana invstasinya dan pengaruhnya pada tenaga kerja,” ujarnya. (jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar