BATUAMPAR- Ruas jalan utama kini tidak nyaman lagi dilewati dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Pasalnya, nyaris di setiap wilayah terdapat puluhan titik jalan rusak. Kondisi jalan yang memprihatinkan itu di antaranya di depan PT Bredero lama, Batuampar, depan Pasar Induk Jodoh, depan Hotel 89, Penuin, Tanjungpiayu, Bundaran Jodoh, samping Hotel Pacifik dan sejumlah tempat lainnya. Jalan di depan PT Bredero lama, Batuampar dan pintu I Tanjungpiayu terdapat puluhan titik badan jalan retak-retak memanjang, terban (amblas) pada bagian pinggir maupun tengah. Keretakan itu juga ada yang parah karena ada kerengkahan di aspal dengan kedalaman mencapai 50 centimeter.
Di beberapa titik, badan jalan juga bergelombang sehingga laju kendaraan dibuat "zig-zag" naik turun mengikuti struktur jalan yang bergelombang itu.
Apalagi saat musim hujan, kondisi jalan ini sering macet karena seluruh kendaraan harus berjalan lambat saat melintas di jalan ini.
”Setiap hari jalan ini selalu ramai. Tapi sepertinya tidak diperhatikan, dari dulu dibiarkan rusak seperti itu,” kata Iwan, pemilik bengkel motor yang ada di depan jalan tersebut.
Beralih ke wilayah Bundaran Jodoh, samping Hotel Pacifik. Kondisi jalan utama ini tidak hanya berlubang, namun nyaris putus karena lapisan aspal sudah habis.
Begitu juga, kondisi serupa juga terlihat di depan samping Polsek Batuampar, depan Hotel 89, Penuin. Di tempat ini sedikitnya terdapat belasan lubang dengan diameter antara 20 hingga 50 centimeter. Kedalamnnya berkisar antara 5 hingga 10 centimeter. Jika terus dibiarkan, jalan ini berpotensi rusak lebih parah lagi.
Saat melewati badan jalan di rute ini, pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil harus hati-hati dan waspada, karena keretakan badan jalan membuat kendaraan sering terguncang.
Penanganan jalan rusak di tempat itu hanya ditimbun dengan tanah oleh warga. Namun cukup banyak tanah-tanah itu telah tergerus air karena hujan sering turun.
Menurut warga, kondisi ini sudah berlangsung lama. Namun hingga kini pemerintah belum juga turun tangan. Di malam hari, kondisi di samping Mapolsek Batuampar akan semakin buruk. Sebab sepanjang jalan ini tidak memiliki penerangan jalan raya.
"Lubang-lubang yang ada sangat banyak, kita jadi takut mengendarai sepeda motor, apalagi malam.Jalan ini gelap, kata Khairul, warga Bengkong.
Selain warga, pengemudi mobil juga mengaku, akibat banyak jalan berlubang, sparepart kendaraan mereka cepat rusak terutama bagian velg. “Bagaimana mau menghindar lobang yang tersebar banyak yang berdekatan,” ujar Idris , salah seorang supir rute Jodoh- Bengkong.
Hal senada disampaikan beberapa tukang ojek di kawasan Melcem, Batuampar. Mereka mengaku sering jatuh akibat kondisi jalan di depan PT Bredero yang tidak stabil tersebut. “Kita sering jatuh di jalan yang berlubang itu,” ujar, Mardan, tukang ojek, kemarin.
Janji Perbaikan
Badan Otorita Batam (OB) berjanji akan membenahi sejumlah titik jalan yang rusak, salah satunya di simpang tiga PT Berdero lama, Melcem, Batuampar. Perbaikan jalan ini akan dilakukan pada Juni mendatang
Kabag Humas OB, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan hal itu kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Perbaikan jalan kata Djoko merupakan skala prioritas. Selain jalan arteri (jalan utama) dengan cara pengaspalan kembali (overlay), jalan jenis lain seperti jalan antar pemukiman penduduk juga mendapat perhatian.
"Beberapa titik jalan yang rusak parah segera kita lakukan perbaikan. Kita sudah siap mengantisipasinya dan sekarang tinggal tim pembangunan infrastruktur jalan yang akan melakukan perbaikan,"ujar Djoko.
Diakuinya, kerusakan jalan seperti jalan berlubang dan pengikisan badan jalan memang rawan kecelakaan bagi pengendara. Tapi, tanpa dipungkiri kerusakan jalan ini juga disebabkan sejumlah faktor.
Pertama faktor drainase yang belum baik, kendaraan berat yang belum tertib hingga belum maksimalnya perawatan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Menurutnya, akibat drainase yang belum baik membuat banyak ruas jalan yang hancur setiap tahun. Hujan sebentar, jalan sudah digenangi air hingga puluhan centi meter di beberapa ruas jalan yang ada di Batam.
Sebenarnya, untuk mengurangi kerusakan jalan akibat faktor di atas tadi semua pihak bisa melakukannya termasuk, masyarakat yang ada di lingkungan jalan dengan cara berpatisipasi membersihkan drainase jika ada penyumbatan.
"Jalan dan infrastruktur drainase sangat berkaitan. Jalan dibangun bagus, tapi tidak didukung drainase juga tidak baik dan akan hancur. Jadi kedepan, OB berencana memperbaiki sejumlah drianase di jalan,"ungkapnya. (sm/ms/rl)
Di beberapa titik, badan jalan juga bergelombang sehingga laju kendaraan dibuat "zig-zag" naik turun mengikuti struktur jalan yang bergelombang itu.
Apalagi saat musim hujan, kondisi jalan ini sering macet karena seluruh kendaraan harus berjalan lambat saat melintas di jalan ini.
”Setiap hari jalan ini selalu ramai. Tapi sepertinya tidak diperhatikan, dari dulu dibiarkan rusak seperti itu,” kata Iwan, pemilik bengkel motor yang ada di depan jalan tersebut.
Beralih ke wilayah Bundaran Jodoh, samping Hotel Pacifik. Kondisi jalan utama ini tidak hanya berlubang, namun nyaris putus karena lapisan aspal sudah habis.
Begitu juga, kondisi serupa juga terlihat di depan samping Polsek Batuampar, depan Hotel 89, Penuin. Di tempat ini sedikitnya terdapat belasan lubang dengan diameter antara 20 hingga 50 centimeter. Kedalamnnya berkisar antara 5 hingga 10 centimeter. Jika terus dibiarkan, jalan ini berpotensi rusak lebih parah lagi.
Saat melewati badan jalan di rute ini, pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil harus hati-hati dan waspada, karena keretakan badan jalan membuat kendaraan sering terguncang.
Penanganan jalan rusak di tempat itu hanya ditimbun dengan tanah oleh warga. Namun cukup banyak tanah-tanah itu telah tergerus air karena hujan sering turun.
Menurut warga, kondisi ini sudah berlangsung lama. Namun hingga kini pemerintah belum juga turun tangan. Di malam hari, kondisi di samping Mapolsek Batuampar akan semakin buruk. Sebab sepanjang jalan ini tidak memiliki penerangan jalan raya.
"Lubang-lubang yang ada sangat banyak, kita jadi takut mengendarai sepeda motor, apalagi malam.Jalan ini gelap, kata Khairul, warga Bengkong.
Selain warga, pengemudi mobil juga mengaku, akibat banyak jalan berlubang, sparepart kendaraan mereka cepat rusak terutama bagian velg. “Bagaimana mau menghindar lobang yang tersebar banyak yang berdekatan,” ujar Idris , salah seorang supir rute Jodoh- Bengkong.
Hal senada disampaikan beberapa tukang ojek di kawasan Melcem, Batuampar. Mereka mengaku sering jatuh akibat kondisi jalan di depan PT Bredero yang tidak stabil tersebut. “Kita sering jatuh di jalan yang berlubang itu,” ujar, Mardan, tukang ojek, kemarin.
Janji Perbaikan
Badan Otorita Batam (OB) berjanji akan membenahi sejumlah titik jalan yang rusak, salah satunya di simpang tiga PT Berdero lama, Melcem, Batuampar. Perbaikan jalan ini akan dilakukan pada Juni mendatang
Kabag Humas OB, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan hal itu kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Perbaikan jalan kata Djoko merupakan skala prioritas. Selain jalan arteri (jalan utama) dengan cara pengaspalan kembali (overlay), jalan jenis lain seperti jalan antar pemukiman penduduk juga mendapat perhatian.
"Beberapa titik jalan yang rusak parah segera kita lakukan perbaikan. Kita sudah siap mengantisipasinya dan sekarang tinggal tim pembangunan infrastruktur jalan yang akan melakukan perbaikan,"ujar Djoko.
Diakuinya, kerusakan jalan seperti jalan berlubang dan pengikisan badan jalan memang rawan kecelakaan bagi pengendara. Tapi, tanpa dipungkiri kerusakan jalan ini juga disebabkan sejumlah faktor.
Pertama faktor drainase yang belum baik, kendaraan berat yang belum tertib hingga belum maksimalnya perawatan sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
Menurutnya, akibat drainase yang belum baik membuat banyak ruas jalan yang hancur setiap tahun. Hujan sebentar, jalan sudah digenangi air hingga puluhan centi meter di beberapa ruas jalan yang ada di Batam.
Sebenarnya, untuk mengurangi kerusakan jalan akibat faktor di atas tadi semua pihak bisa melakukannya termasuk, masyarakat yang ada di lingkungan jalan dengan cara berpatisipasi membersihkan drainase jika ada penyumbatan.
"Jalan dan infrastruktur drainase sangat berkaitan. Jalan dibangun bagus, tapi tidak didukung drainase juga tidak baik dan akan hancur. Jadi kedepan, OB berencana memperbaiki sejumlah drianase di jalan,"ungkapnya. (sm/ms/rl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar