| | |
Senin, 19 Juli 2010 08:56 9sumber Batam pos,versa asli) |
Kelangkaan gula pasir kini mulai merata di Batam. Hampir seluruh wilayah di daerah ini sulit ditemukan gula. Kendatipun ada, harganya sudah melambung tinggi. Di Pasar SP Plaza Batuaji misalnya, harga gula tembus Rp12 ribu per Kg. ”Udah gak heran tiap mau bulan puasa pasti semua harga sembako termasuk gula, naiknya gila-gilaan,” ujar Mardiana, warga MKGR Blok Berkah kepada Batam Pos, Minggu (18/7). Sebelum ada kenaikan seiring meningkatnya permintaan konsumen. Para pedagang di sana biasa menjual gula berkisar Rp10-11 ribu per Kg. Menurut pedagang, gula yang mereka jual selama ini merupakan gula impor asal Thailand. ”Gula lokal saya belum pernah jual, tapi kalau gula impor Thailand pernah jualnya. Harganya lebih murah dibanding gulaku, yakni berkisar Rp10 ribu per kilo, tapi sekarang sudah kosong,” ujar Kelangkaan gula yang terjadi saat ini akibat kurangnya pasokan dari distributor. Para pedagang kesulitan untuk mendapatkan gula. Tak pelak harga gula terus meroket di sana. Abeng, pedagang toko sembako lainnya di Pasar SP Plaza mengungkapkan, awalnya harga gula yang dibeli dari distributor sekitar Rp7.800 per Kg. Setelah itu naik menjadi Rp8.500 dan naik lagi menjadi Rp8.900. Terakhir menjadi Rp11 ribu per Kg. ”Dari distributor Rp11 ribu per kg, mana dapat jual murah, rugilah kita,” ujarnya. Mak Atik, salah seorang warga di perumahan Pandawa I Batuaji kepada Batam Pos mengatakan, semenjak harga gula melambung, ia dan keluarganya jarang minum teh ataupun kopi. ”Sekarang gula mahal, tak sanggup kalau sering-sering buat teh,” ujarnya mengeluh. BP Siap Buka Kran Impor Gula Badan Pengusahaan (BP) Batam bersedia kembali membuka kran impor gula, yang kini harganya di pasar terus meroket seiring berkurangnya pasokan gula ke pedagang-pedagang. Mereka juga siap membantu pihak Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, untuk melobi pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, guna meloloskan niat Apindo mengimpor gula 3.000 ton jelang Ramadan. Saat itu Apindo Kepri melalui ketuanya, Cahya mengaku, siap membantu pemerintah Batam dan Kepri menekan kenaikan harga gula yang melambung tinggi tersebut. Pihak Apindo-pun menjamin harga gula yang dijual ke masyarakat nantinya tak akan melebihi Rp8 ribu per Kg. Harga murah tersebut setidaknya dapat meringankan beban masyarakat terlebih jelang bulan puasa dan Idul Fitri mendatang. ”Kita bekerja sesuai aturan saja, kalau dikasih jatah impor oleh pusat tentu akan dilaksanakan secepatnya,” ujar Direktur Lalu-lintas Barang BP Batam, Fathullah, Minggu (18/7). Meski mereka sudah siap, sebut Fathullah, yang harus mengupayakan agar Batam dapat jatah impor gula adalah Dewan Kawasan (DK). ”DK harusnya yang getol melobi pusat, karena kewenangan yang diberikan Departemen Perdagangan untuk itu adalah DK,” tukas Fathullah. *** |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar