Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 02 Juli 2010

Penduduk Indonesia 237 Juta

JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk Indonesia dalam sensus tercatat tembus 237 juta orang. Namun angka jumlah penduduk ini tidak akan melebihi 238 juta orang. "Angka yang telah masuk dan diproses sudah melewati 237 juta. Tapi tidak akan tembus 238 juta. Ini momentum akan kita kejar agar 16 Agustus bisa diumumkan Presiden di DPR dalam paripurna," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan, di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Kamis (1/7).

Berdasarkan perolehan jumlah penduduk tersebut, Rusman menyatakan jumlah laki-laki masih terbanyak dibandingkan jumlah perempuan. "Ya Tuhan Maha Adil. Masih banyakan laki-laki daripada perempuan. Kaltim banyak laki-laki dibandingkan perempuan karena lapangan kerja lebih banyak ke pertambangan. Di Sumatera Barat, perempuan lebih banyak dibanding laki-laki karena banyak yang merantau," ujarnya.

Rusman menyatakan per 30 Juni 2010 pelaksanaan sensus penduduk telah berakhir dan tidak ada lagi perpanjangan waktu hingga Juli 2010. "Kami sudah menyelesaikan sampai 100 persen pada 30 Juni ini dan mudah-mudahan Tuhan mengizinkan," harapnya.

Rusman menjelaskan, beberapa waktu lalu sisa data yang harus dikumpulkan justru sebagian besar menunggu dari penghuni apartemen di Jakarta. Untuk itu dia mengharapkan ada kesadaran dari penghuni apartemen yang selama ini jadi sorotan guna mengisi formulir yang disediakan.

Bila ada masyarakat yang kurang kooperatif dalam pelaksanaan sensus penduduk, pihaknya masih bisa melakukan persuasif dan belum memberlakukan proses hukum. Tapi jika ada yang kelewatan maka BPS tak segan-segan untuk mengenakan sanksi.

Sedangkan untuk penduduk 'istimewa' yang ditemukan dalam sensus penduduk, Rusman menyatakan BPS akan lakukan pengecekan data untuk mendapatkan bukti atas pernyataan yang telah diberikannya. Pasalnya, hal tersebut menyangkut wibawa BPS.

"Untuk orang tua di Indonesia yang mengaku berumur 140-120 tahun. Kalau dia bilang 140 buktinya apa, harus ada pembuktian lain. Di Amerika sampai uji medis, di Indonesia dengan probbing dengan dilihat dari kejadian penting yang ada di sekitar dia, anak tertuanya umurnya berapa, yang muda berapa. Jadi, kalau tertua dan dapat award harus kita lihat buktinya karena menyangkut wibawa BPS juga," jelasnya.

Pada bagian lain Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmy Faishal Zaini, mengatakan dari hasil penelitian Bappenas, pada tahun 2025 komposisi penduduk perkotaan dan pedesaan bakal berbalik. “Jika tidak ada intervensi, yang terjadi 63 persen penduduk berada di perkotaan, sisanya di pedesaan,” katanya di Bandung.

Trend perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan terjadi sejak lama. Pada tahun 1980-an komposisinya hanya 20 persen penduduk di perkotaan dan sisanya di pedesaan. Komposisi itu berubah di tahun-tahun selanjutnya. Saat ini sejumlah kebijakan Kementrian ditujukan menekan laju urbanisasi itu, di antaranya program bedah desa, kelompok tani mandiri, hingga pemberdayaan pasar tradisional.(sm/dtc/ti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar