Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 30 Juli 2010

Jangan Segan Investasi Promosi


Jumat, 30 Juli 2010 07:33

BATAM (BP) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, HM Sani karena tugas pemerintahan yang lebih penting, berhalangan membuka Indonesia Tourism and Travel Mart 2010 di Mega Mall Batam Centre, Kamis (29/7). Pameran yang diikuti 52 peserta seluruh Indonesia baik pemerintahan maupun swasta ini, akhirnya dibuka Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Syamsul Bahrum PhD mewakili Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.


Menjunjung budaya lokal, pembukaan dimulai prosesi tari persembahan. Penari memberikan sekapur sirih kepada Syamsul Bahrum, Direktur Pembangunan Badan Pengusahan (BP) Kawasan Batam, I Wayan Subawa mewakili Ketua BP Kawasan Batam, Mustofa Widjaja; Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Promosi Kadin Provinsi Kepri, Jadi Rajagukguk mewakili Ketua Umum Kadin Provinsi Kepri, Johanes Kennedy, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemko Batam, Guntur Sakti.


Syamsul kepada peserta pameran, mengucapkan terima kasih memilih Batam. Sebab, Batam dari segi geografis memang salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara ke berbagai tempat pariwisata di Indonesia. Sementara jarak yang jauh peserta pameran ke Batam, pesan Syamsul, jangan dijadikan biaya melainkan sebagai investasi bidang promosi.


”Ciri negara maju, angggaran paling besar dikeluarkan untuk dua hal yakni research and development (R&D) dan dana promosi untuk strategi pemasaran,” katanya. Dijelaskannya, semua orang bisa memproduksi kalau ada alat untuk memproduksi barang dimaksud. Namun, tak semua orang bisa menciptakan alat untuk memproduksi yang bagus dan berkualitas. Selain itu, produk yang berkualitas tak akan ada artinya jika tak dipromosikan atau tak bisa menguasai pasar.


”Apa yang bapak, ibu lakukan datang jauh-jauh ke Batam, dalam rangka mempromosikan pariwisata dan produk pariwisata di daerah pintu masuk Indonesia. Batam juga tercatat pintu masuk wisatawan nomor tiga terbesar di Indonesia,” jelas doktor dari The University Of Queensland Kota Brisbane Australia ini.


Pariwisata, masih dia, berkaitan erat dengan oleh-oleh yang akan dibawa untuk kenang-kenangan daerah yang dikunjungi wisatawan. Untuk itu, minda Syamsul, ke depan pameran Indonesia Tourism and Travel Mart 2010 agar mengikutsertakan jasa pengemasan produk. ”Turis itu biasanya mengirim oleh-oleh ke tempat tinggalnya. Sehingga, kemasan pengiriman oleh-oleh harus bagus,” katanya. Sedangkan oleh-oleh yang ditenteng turis, masih Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemko Batam ini, bentuknya harus mini untuk menghemat bagasi serta tak merepotkan wisatawan yang membawanya.


Di samping itu, Syamsul menyemangati peserta pameran, produk pariwisata dicantumkan tulisan buatan Indonesia. Sebab, banyak negara di dunia ini yang tak memproduksi namun membeli produk tertentu lalu memberi label negaranya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Promosi Kadin Provinsi Kepri, Jadi Rajagukguk, menegaskan pameran ini agenda rutin Kadin Kepri mendukung program Departemen Pariwisata dan Kebudayaan yang sedang mengkampanyekan: kenali negerimu, cintai negerimu.


”Selain wisatatawan mancanegara, wisatawan nusantara potensinya besar. Jangan sampai kita berwisata ke luar negeri, sementara kita lupa potensi wisata dalam negeri. Inilah salah satu makna penting pameran ini, mempromosikan objek wisata,” ingatnya. Indonesia Tourism and Travel Mart 2010 kemarin, resmi dibuka dengan memukul gong yang dilakukan Syamsul Bahrum. Usai pembukaan, Syamsul dan rombongan mengunjungi stan peserta pameran.


Usai kunjungan, berbagai daerah unjuk kebolehan menampilkan seni budaya daerahnya. Bali menampilkan tiga tarian. Salah satu di antaranya tarian topeng, bercerita tentang abdi kerajaan yang gaul dan disukai raja. Ramahnya si penari topeng tersebut ditambah lagi topeng si penari bentuknya lucu, rona muka merah, matanya melotok dengan bibir menganga, sehingga banyak penonton minta difoto bersama si penari.


Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menampilkan busana tebuat dari kayu beringin (longkai). Proses pembuatan kayu tersebut memakan waktu sampai satu bulan. Kalimantan Tengah (Kalteng) menampilkan tari babukung. Tarian ini dipersembahkan menghibur umat Hindu yang meninggal sebelum dimakamkan. Pemain tari babukung memakai topeng dengan bentuk burung merak.


Pemain tari babukung berpasangan disesuaikan kebutuhan, namun pada saat pameran kemarin hanya dua pasang. Semula, topeng yang dipakai penari babukung tersebut akan dipersembahkan kepada Kepala Dinas Pariwisata Pemko Batam, Guntur Sakti. Sayang, Guntur sudah terlanjur pulang bersama rombongan pejabat yang membuka pameran tersebut. (ash)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar