Senin, 1 Desember 2014 (Sumber: Batam Pos)
Ketua Dewan Kawasan (DK) Free Trade Zone (FTZ)
Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), HM Sani meminta Badan Pengusahaan (BP)
Batam untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Ia meminta agar
BP Batam terus mendatangkan investor ke Batam.
“Saya minta BP Batam untuk meningkatkan pelayanan. Terutama untuk
bidang investasi agar diperbaiki. Hindari semua perbuatan menyimpang dan
menyalahi aturan,” katanya di Asrama Haji, Minggu (30/11).
Sani mengatakan sebagai daerah investasi, maka BP Batam harus
mempermudah semua perizinan yang ada sesuai dengan tupoksi masing-masing
bidang. Dalam mengalokasikan lahan pun, Sani meminta agar BP Batam
selektif dan tidak menyalahi aturan.
“Kalau memang lahannya layak untuk dialokasikan silahkan. Tapi kalau
menggangu kelestarian lingkungan dan masyarakat umum, jangan. Apalagi
yang di buffer zone, itu tidak boleh,” katanya.
Jurado Siburian anggota komisi III DPRD Kota Batam juga mengakui
bahwa BP Batam masih harus meningkatkan pelayanan. Khusus dalam
pengalokasian lahan, ia meminta agar BP Batam menghentikan alokasi lahan
di kawasan hijau. Menurut Jurado, selama ini sudah banyak buffer zone
yang akhirnya dibangun dengan bangunan permenen dengan menebang pohon
yang sudah lama dirawat.
“Misalnya yang ada di daerah Batuaji. Sangat banyak bangunan permanen
yang berdiri hanya dua meter dari jalan raya. Itu kenapa dialokasikan.
Pohon-pohon pun ditebangi,” katanya.
Terkait ini, Direktur PTSP dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho
mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk menciptakan kenyamanan
dan keamanan berinvestasi di Batam. Ia mengatakan pelayanan prima selalu
diupayakan kepada semua masyarakat Batam.
“Kalau ada petugas kami yang bermain-main dengan pelayanan akan kita
tindak tegas, kita tidak pernah main-main dengan pelayanan,” katanya.
(ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar