BATAM, BP Batam - Setiap kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki potensi atau keunggulan masing-masing yang apabila dikelola dengan baik dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Beberapa potensi tersebut telah dikelola dengan baik, namun belum dikembangkan secara maksimal," kata Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, saat pertemuan tahunan BI Provinsi Kepri 2014 yang digelar kemarin.
Ia memandang, beberapa hambatan dalam optimalisasi potensi di Kepri antara lain masalah infrastruktur dan konektivitas, sistem birokrasi serta kreatifitas dan inovasi yang minim.
Untuk mengoptimalkan pengembangan potensi daerah diperlukan komitmen, konsistensi, kreativitas dan kerja keras serta sinergi dengan mewujudkan forum Riau Island Corporate yaitu BI, Pemda, BP Batam, pelaku usaha (Kadin, Apindo), akademisi, OJK dan perbankan.
"Sehingga program pengembangan tidak dilakukan secara parsial namun lebih integritas," ujar Gusti.
Selain itu, ia juga mengatakan, dalam pengembangan kota Batam sebagai pusat industri dan investasi di Kepri harus diarahkan agar dapat memberi dampak atau pengaruh pada daerah sekitarnya, khususnya dalam lingkup provinsi.
"Kota dan kabupaten lainnya di Kepri yang memiliki potensi industri dapat dikembangkan sebagai basis industri-industri berskala UMKM yang memasok kebutuhan bahan baku atau bahan penolong industri utama di Batam," terangnya.
Pengembangan industri tersebut juga dihatapkan dapat mengurangi ketergantungan impor sektor manufaktur di Kepri. "Kami meyakini dengan melalui penguatan dan langkah-langkah tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ujar Gusti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar