Jum'at, 12 Desember 2014 (Sumber: Antara Kepri)
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam menyatakan tidak ada
satupun importir telepon seluler dan sejenisnya untuk Kawasan
Perdagangan Bebas Batam (FTZ) yang dicabut izinya oleh Kementerian
Perdagangan meski secara nasional terdapat 24 importir terkena sanksi
tersebut.
"Untuk perusahaan importir yang mengantongi IT (izin
terdaftar) dari BP Batam untuk memasukan ponsel, komputer gengam dan
komputer tablet tidak dicabut izinnya," kata Kasubdit Humas dan
Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Kamis.
Ia
mengatakan, 24 perusahaan yang izinya dicabut oleh Kementerian
Perdagangan adalah importir yang IT-nya dikeluarkan oleh pusat karena
sudah lebih dari enam bulan tidak melakukan impor.
Pencabutan
sesuai dengan Permendag nomor 82 tahun 2012 pasal 17 c, yang intinya
menyebutkan jika importir tidak melakukan kegiatan impor selama 6 bulan
berturut-turut maka izinnya harus dicabut.
"Itu semua yang
mengeluarkan Kementerian Perdagangan. Sementara BP Batam juga bisa
mengeluarkan IT untuk perusahaan yang mengimpor khusus untuk kawasan
Batam meski IMEI (nomor regristrasi tiap produk) tetap didaftarkan ke
pusat," kata Ilham.
Pencabutan izin 24 importir tersebut, kata
dia, sedikit besarnya juga akan berdampak ke Batam karena produk-produk
tersebut dipasarkan secara nasional termasuk Batam.
Dengan
pencabutan ini, maka hanya tersisa 76 importir pemegang IT yang masih
aktif sebagai importir telepon seluler, komputer genggam dan komputer
tablet.
"Meski ini akhir tahun, namun belum ada perusahaan baru
yang mengajukan IT ke BP Batam untuk impor 2015. Sepertinya impor produk
seluler tengah sepi," kata Ilham.
Sebelumnya pelaku usaha
penjualan telepon seluler, komputer gengam dan komputer tablet di Kota
Batam cenderung lesu dalam beberapa bulan terakhir.
"Nampaknya
wisata belanja seluler di Batam sudah tidak begitu diminati. Semakin
hari semakin lesu, mungkin karena harga tidak lagi beda jauh dengan
kawasan lain dan munculnya banyak merk-merk baru diluar yang selama ini
banyak diminati," kata seorang pemilik toko seluler di Lucky Plaza
Batam, Nurman. (Antara)
Editor: Rusdianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar