batampos.co.id – Masa sekarang masa sulit bagi kita,
volume air baku menyusut, aliran air ke rumah pun mulai digilir. Saat
ini ialah saatnya kita prihatin.
”Saya meminta warga punya komitmen yang kuat untuk menghemat air.
Gunakan air sehemat mungkin dan seperlunya saja,” ajak Coorporate
Communication Manager ATB, Enriqo Moreno.
Warga diminta mengurangi penggunaan air bersih untuk kegiatan yang
tidak terlalu penting, seperti menyiram tanaman dan mencuci kendaraan
setiap hari. Air lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok
manusia.
”Ketersediaan air baku adalah segalanya, setiap tetes air sangat berarti bagi kelangsungan hidup kita,” katanya.
Hal senada juga diserukan Direktur Pengelolaan Air dan Limbah Badan
Pengusahaan (BP) Batam, Tato Wahyu. Ia menyebut warga Batam tergolong
boros dalam menggunakan air bersih. Sehingga tak heran, debit air baku
di beberapa dam yang merupakan sumber air bersih di Batam berkurang
lebih cepat.
”Standar hidup kita lebih tinggi, khususnya dalam penggunaan air,” ujar Tato, Selasa (1/9).
Ia menjelaskan, dengan pola hidup yang lebih modern, rata-rata warga
Batam menggunakan mesin cuci ketimbang mencuci menggunakan tangan yang
membuat penggunaan air kian boros.
Pihaknya mencatat, rata-rata satu
orang warga di Batam mengonsumsi sekitar 170 liter air bersih per hari.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dibanding standar nasional orang Indonesia
menggunakan air bersih sekitar 60 liter per hari.
”Jadi ya harus lebih hemat,” pintanya.
Sejauh ini, Tato mengatakan pihaknya sudah melakukan perencanaan
matang untuk memastikan kecukupan air di Batam. Termasuk, mempersiapkan
dam baru seperti di Tembesi. Namun, penggunaan air yang berlebihan
membuat penurunan debit air lebih cepat dari yang diperkirakan.
Belum
lagi, kemarau panjang yang menjadikan hujan jarang turun dalam beberapa
waktu terakhir makin memperparah penurunan debit air di dam.
Berdasarkan data BP Batam, debit air di waduk atau dam paling besar
di Batam, Waduk Duriangkang sudah berkurang dari 3.000 liter per detik
setiap hari menjadi 2.000 liter per detik setiap hari.
”Kami sudah persiapkan semuanya dengan baik, tapi memang pengelolaannya tidak gampang,” kata dia.(rna/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar