Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 03 September 2015

Mustofa Tunggu Keputusan Presiden Soal Pengelolaan BP Batam ke Depan

Kamis, 3 September 2015 (Sumber: Batam Today)

 
 










Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja.


JAKARTA, BP Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai keputusan pengelolaan BP Batam ke depan.


"Kita serahkan ke Presiden, itu yang lagi dibahas agar pengelolaan BP Batam maksimal ke depan. Kita tunggu saja," kata Mustofa usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Menurutnya, BP Batam akan mengikuti proses pembahasan di Kementerian Perekonomian guna menentukan pengelolaan BP Batam selanjutnya.

"Jadi, mengenai perubahan pengelolaan BP Batam, kita ingin lewat prosedur dan saat ini telah dibahas di Kantor Kementerian Perekonomian. BP Batam terlibat dalam pembahasan tersebut," katanya.

Kementerian Perekonomian, lanjutnya, telah melakukan pembahasan pengelolaan BP Batam ke depan sejak Mei 2015 lalu. Hasil sementera dari pembahasan tersebut, adalah dibentuknya Tim Terpadu Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang akan dilaksanakan pada tahun ini, guna menampung limpahan investasi dari Singapura.

"Kita serahkan ke Bapak Presiden Jokowi agar Batam tidak seperti sekarang (tumpang tindih kewenangan dan kewenangannya terbatas, red)," katanya.

Menanggapi melemahnya pertumbuhan investasi di Batam, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Refrizal, meminta BP Batam tidak terlalu berharap dapat limpahan dari Singapura, karena Singapura tidak akan sungguh-sungguh memberikan investasinya kepada Indonesia tanpa ada maksud dan tujuan tertentu.

"Singapura tidak akan mau membangun Batam, jangan ngemis-ngemis-lah kepada Singapura. Kita harus punya gagasan besar sendiri. Kalau Pak Presiden katakan Singapura mau investasi di Batam, itu harus jelas," kata Refrizal.

Refrizal menilai, jika BP Batam ingin maju semestinya mengembangkan pelabuhan laut yang besar agar bisa menyaingi pelabuhan di Singapura dan Malaysia. Saat ini, selain pelabuhan lautnya masih kecil, masalah lalu lintas di laut juga masih diatur oleh Singapura

"Kita bisa bikin Batam seperti itu, Malaysia dan Singapura itu jumlah penduduknya sedikit, wilayahnya juga. Kita harus bisa bikin pelabuhan yang bisa bersaing dengan Singapura dan Malaysia. Sejak awal Batam digagas BJ Habibie itu guna menyaingi ekonomi Singapura, sekarang Batam masih jauh," katanya.

Komisi VI DPR, kata polititis PKS ini, berharap BP Batam bisa menggandeng Pelindo III dan Pelindo II dalam membangun pelabuhan laut yang besar di Batam. 

"BUMN yang terbaik dalam mengurus pelabuhan saat ini, Pelindo III dan Pelindo II. Kita Berharap bagaimana Batam ini kerjasama dengan Pelindo III dan Pelindo II dalam membangun pelabuhan laut di Batam agar bisa bersaing dengan Singapura dan Malaysia," katanya.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dalam paparan tertulisnya saat RDP dengan Komisi VI DPR mengatakan, telah menetapkan program prioritas di bidang pengembangan dan peningkatan infrastruktur, yakni pengembangan infrastruktur pelabuhan laut, bandar udara, air baku, fasilitas kesehatan, transportasi darat dan lingkungan laut.

Peningkatan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan laut meliputi pengembangan terminal bongkar muat barang dengan target bongkar muat peti kemas sebesar 350 ribu Teus dan kargo 7 juta ton per tahun.

Dapat juga melayani kapal dengan kapasitas 35 ribu DWT, serta pengembangan terminal curah. Sedangkan untuk pengembangan terminang penumpang, yaitu dengan membangun baru terminal domestik dengan target pertumbuan penumpang akan meningkat menjadi 3 juta orang per tahun.

Sedangkan pengembangann infrastruktur bandar udara, yaitu dengan perbaikan prasarana penunjang sehingga dapat meningkatkan frekwensi penerbangan pesaawat dari dan ke Batam sebannyak 44.970 kali/tahun dan peningkatan penumpang menjadi 5,5 juta/tahun, serta peningkatan pengelolaan barang 25,4 ribu ton per tahun.

Sementara pengembangan infrastruktur air baki yang meliputi peningkatan daya tampung dam-dam existing, serta penyelesaian sarana dam baru sehingga kebutuhan air baku yang tersedia dapat mencapai 4.400 I/det.

Kemudian pengembangan fasilitas kesehatan umum dengan meningkatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Batam khususnya dalam bidang layanan unggulan penyakit cardia cerebro vascular, penyediaan faslitas ruang rawat inap VVIP & VI{, serta peningkatan faslitas peralatan media dan non medis.

Selanjutnya, pengembangan infrastruktur transportasi darat meliputi peningkatan dan pengembangan jalan-jalan arteri ke kawasan-kawasan industri, serta pembanginan sistem drainase primer kota.

Terakhir pengembangan infrastruktur lingkungan hidup diarahkan untuk pengembangan meliputi kelanjutam proyek pengembangan sistem limbah domestik rumah tangga di Batam Centre dan peningkatan pengelolaan Kawasan Pengelola Limbah Industri (KPLI) B3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar