batampos.co.id – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati)
Kepulauan Riau, Sudung Situmorang menyambangi kantor Badan Pengusahaan
(BP) Batam, Senin (31/8). Kedatangannya bertujuan untuk mempercepat
penyerapan anggaran di lingkungan BP Batam.
”Kami memberikan pemahaman tentang proses lelang dan tahapannya. Kami
sampaikan, kami siap mendampingi,” kata Sudung usai pertemuan tertutup
tersebut.
Menurut Sudung, kunjungannya itu menindaklanjuti pertemuan yang
digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor beberapa waktu
lalu. Menjadi satu undangan dalam rapat besar tersebut, ia dan para
penegak hukum se-Indonesia diminta mendampingi instansi dan lembaga
pemerintah dalam melakukan proses pembangunan.
Sebab, tahun ini, penyerapan anggaran terbilang lambat. Bukan hanya di Batam. Tetapi juga di seluruh wilayah lain di Indonesia.
”Ada indikasi ketakutan dan keraguan dalam melakukan lelang tersebut,” ujarnya.
Kajati Kepri siap melakukan pendampingan mulai dari perencanaan
hingga pelaksanaan. Ini sebuah tindakan konsultatif. BP Batam dapat
berkonsultasi kapanpun mereka ingin. Terutama ketika mereka merasa ragu.
”Ini melanggar tidak. Ini sudah benar (atau) belum. Seperti itulah,”
kata Sulasmono, Kepala Sub-Direktorat Hubungan Masyarakat BP Batam.
Pria yang akrab disapa Mono itu, menyambut baik pendampingan Kejati
Kepri tersebut. Pasalnya, kadang kala ada kondisi mereka takut jalan.
Padahal, pembangunan itu perlu dilakukan.
”Kami memang dianjurkan untuk bertanya ke LKPP (Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Tapi LKPP sendiri kadang ragu,”
katanya.
Ketika BP Batam bertanya pada lembaga tersebut, jawaban seringkali
tak muncul. LKPP enggan menjawab. Baik secara lisan maupun tulisan.
”Kegiatan (pendampingan) ini betul-betul untuk mencari solusi yang kini sering pencari proyek keluhkan,” imbuhnya.
Diskusi tertutup itu berlangsung selama satu jam. Usai melakukan
diskusi, Kajati dan rombongan bertolak ke Pelabuhan Telagapunggur. Di
sana, mereka memantau jalannya Proyek Pengembangan Telagapunggur.
Proyek pembenahan pelabuhan domestik itu menjadi satu-satunya proyek
pembangunan dari BP Batam di bulan ini. Proyek itu akan berlangsung
selama 17 bulan terhitung sejak Mei lalu. Proyek itu ditargetkan selesai
Oktober tahun depan.
”Perkembangannya sekarang sudah 30 persen,” tutur Sulasmono.
Ketika memantau, Kajati Kepri Sudung Situmorang berharap, proyek
senilai Rp 66 miliar itu dapat selesai tepat waktu. Ia mengatakan, BP
Batam dapat melakukan hal-hal apapun untuk mempercepat pembangunan.
”Kalau perlu tambah alat ya tambah alat. Kalau mau tambah orang ya tambah orang,” ujar Sudung. (ceu/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar