batampos.co.id – Masih tentang ketersediaan air di
Batam. Untuk solusi jangka panjang, BP Batam sudah ancang-ancang untuk
mengoperasikan beberapa dam baru. Di antaranya, Dam Rempang dan Dam
Tembesi.
“Rempang itu danau (genangan airnya) nya sudah ada,” kata Direktur Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Tato Wahyu, Sabtu (5/9).
Sementara Dam Tembesi, meski debit airnya telah ada namun masih asin
dan diperkirakan baru siap diproduksi jadi air bersih sekitar dua tahun
mendatang.
“Iya, kalau Tembesi mungkin sekitar 2017,” ujarnya.
Disinggung solusi alternatif lain berupa pengerukan dam, Tato
menampik.
Menurut dia, pengerukan bukan solusi jangka pendek, mengingat
proses itu akan membuat air jadi keruh dan dikhawatirkan malah
mengganggu produksi air yang sudah seret.
“Kalau mendesak begini gak bisa juga pengerukan itu,” katanya.
Ia menjelaskan, proses pengerukan tak bisa dilakukan pada bibir dam
yang telah mengering. Seperti di Dam Seiharapan, Sekupang yang bibir
damnya mengering dan malah tananhnya retak-retak.
Menurut Tato,
pengerukan harus dilakukan pada kondisi tanah yang basah, seperti yang
masih tergenangi debit air.
“Jadi gak bisa seperti bayangan orang, yang kering ini dikeruk dan didalamkan dulu,” jelas dia.
Pihaknya juga kembali mewanti-wanti pada masyarakat untuk berhemat
air sembari menunggu turunnya hujan dan debit air tak lagi menyusut.
“Sama-sama kita efisiensi,” katanya. (rna/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar