TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Hembusan angin sepoi-sepoi sejuk terasa di hamparan tanah lapang kawasan Pasir putih Ocarina.
Hembusan angin tersebut terlihat mengayun-ayunkan layangan
menyerupai badut raksasa yang tengah melayang-layang di langit, Sabtu
(5/9/2015) sore itu.
Terlihat Abdul Syukur, Bustami serta beberapa orang lainnya tengah
asyik memainkan beragam jenis layangan dengan berbagai bentuk.
Abdul Syukur terlihat lihai menaikan layang-layang train miliknya.
Sementara rekannya, Bustami tak kalah senang saat menerbangkan
layang-layang rokaku miliknya.
Kedua pria yang sama-sama bekerja sebagai Pegawai BP Batam itu
memang sangat berpengalaman dalam bermain layang-layang. Maklum saja,
hobi yang ditekuni mereka hingga puluhan tahun itu sudah banyak
memberikan keduanya penghargaan.
Salah satu yang terbaru, Abdul Syukur dan Bustami sama-sama
menjuarai Festival layang-layang open Kabupaten Penajam Paser Utara,
Kalimantan Timur.
Di Festival yang diikuti oleh peserta dari 18 negara tersebut,
keduanya sama-sama berhasil membawa pulang piala terbaik II kategori
nasional untuk masing-masing jenis layangan.
Abdul Syukur meraih juara Terbaik II kategori Nasional Train, sementara Bustami meraih Terbaik II Kategori nasional rokaku.
"Seharusnya ini event internasional, sebab ada 46 negara yang ikut
serta, tapi hanya perwakilan 18 negara yang datang," ujar Abdul Syukur.
Abdul Syukur yang juga Ketua Persatuan layang-layang Batam
(Perlaba) itu menyebutkan ia sudah pernah mengikuti even perlombaan
layang-layang internasional hingga 18 tahun. Menurutnya, saat ini
permainan layang-layang sudah semakin ditinggalkan, khususnya di Batam.
Padahal, permainan tradisional yang sudah ada di Indonesia selama
2.400 tahun tersebut pernah mengantarkan Batam sebagai juara dunia
sebanyak tiga kali.
"Sebenarnya dengan festival itu, kita berharap ada lagi masyarakat
Batam yang tertarik bermain layang-layang. Apalagi, permainan ini sudah
menjadi budaya melayu yang perlu ditradisikan," ucap Abdul Syukur.
Menurutnya, permainan layang-layang masa kini pun banyak
keunikannya. Layang-layang saat ini tak terbatas lagi pada bahan kertas.
Kreasi saat ini terhadap permainan tersebut sudah semakin besar.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar