Batam (Antara Kepri) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Galuzin
menjajaki kerja sama dengan Indonesia khususnya BP Batam dengan
menggunjungi kantor perwakilan di Jakarta.
Berdasarkan rilis dari BP Batam yang diterima Antara di Batam, Sabtu, Duta besar Rusia didampingi Kepala Trade Mission Rusia, Rossonakhov, Konsuler Economic Kedutaan Rusia, Veronika Novoselte melakukan pertemuan khusus dengan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, Jumat(11/9).
Berdasarkan rilis dari BP Batam yang diterima Antara di Batam, Sabtu, Duta besar Rusia didampingi Kepala Trade Mission Rusia, Rossonakhov, Konsuler Economic Kedutaan Rusia, Veronika Novoselte melakukan pertemuan khusus dengan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, Jumat(11/9).
Hadir dalam pertemuan tersebut anggota Deputi Bidang Perencanaan dan Pengembangan, I Wayan Subawa, Staf Khusus Kepala BP Batam bidang Infrastruktur Asroni Harahap, Staf Khusus Bidang Promosi dan HLN, Koernia R Asih, Staff Khusus Bidang Partisipasi Masyarakat dan Humas, Hasbi Armia, Ka Biro Perencanaan dan Program dan Litbang, Horman Pudinaung, Direktur Promosi dan Humas Purnomo Andiantono.
Kemudian turut hadir juga Direktur For Central and Eastern Europe Affairs Kemenlu, Witjaksono Adji, dan Direktur Operasi PLN Batam, M Tagor EB Sidjabat.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, HE Galuzin mengatakan pertemuan tersebut akan memberikan manfaat bagi kedua negara khususnya Batam.
Batam sebagai kawasan FTZ (Free Trade Zone) merupakan salah satu kawasan industri yang berkembang di Indonesia dan cukup kompetitif di wilayah Asia Pasifik.
Ia menjelaskan teknologi nuklir Rusia adalah yang terbaik di dunia dan telah berpengalaman selama lebih dari 50 tahun. Perusahaan negara yang membidangi nuklir di Rusia adalah Rosatom yang memiliki teknologi berbasis nuklir berbahan bakar uranium dan mengoperasikan berbagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Rusia.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) RI dan Rosatom telah menandatangani MoU mengenai penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, misalnya sebagai energi alternatif pembangkit listrik atau dapat distilahkan sebagai electricity generation, katanya.
Galuzin juga meyakini dengan adanya kerjasama teknologi nuklir akan meningkatkan iklim investasi di Batam seperti penyediaan energi untuk pengembangan proyek monorail, airport, seaport, dan teknologi manufaktur.
"Setelah pertemuan ini kami akan memberi informasi kepada pemerintahan Rusia, kepada asosiasi asosiasi pengusaha Rusia bahwa terdapat peluang investasi di Batam," katan dia pada Mustafa.
Kepala Trade Mission Rusia, Rossonakhov mengatakan ketertarikannya untuk menanamkan investasi di Batam terkait pengembangan listrik untuk nuklir.
Selain itu, ia berupaya akan mengunjungi Kota Batam bersama delegasi asosiasi atau Rusia Business Community (Kadin) dan membicarakan peluang investasi diantaranya seaport, airport dan aircraft, transhipment, toll road, manufaktur.
Menanggapi adanya kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah dan peluang investasi Kepala BP Batam, Mustafa Widjaya, mengatakan bahwa BP Batam terlebih dahulu akan mempelajari, mengkaji, dan melakukan studi terkait teknologi nuklir.
"Kami akan mendukung penuh program pemerintah dalam pengembangan teknologi nuklir sebagai energi alternatif. Namun kami akan terlebih dahulu melakukan studi," kata Mustafa.
Menurutnya, teknologi nuklir sebelum diterapkan dan disosialisasikan akan lebih baik dilakukan studi kelayakan untuk setiap daerah khususnya pulau Batam.
Ia meyakinkan, area kerja BP Batam meliputi Batam, Rempang, Galang (Barelang) memungkin tersedianya lahan untuk setiap investasi yang masuk.
Kemudian Mustafa menambahkan BP Batam akan me-review masterplan BP Batam di akhir 2015 agar pembangunan pembangkit nuklir juga masuk di dalam masterplan tersebut.
"BP Batam memiliki roadmap setiap lima tahun, dan di akhir lima tahun ini kami akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, terkait teknologi nuklir agar nantinya dapat dimasukkan dalam roadmap BP Batam," kata dia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar