batampos.co.id – Direktur Pengelolaan Air dan Limbah
BP Batam, Tato Wahyu, mengatakan bahwa BP Batam dan ATB memang harus
bertanggung jawab atas krisis air bersih di Batam saat ini.
“Kalau saat ini yang bisa kami lakukan hanya mengalirkan air dari
Duriangkang ke Mukakuning. Ini untuk membantu ketahanan Seiladi,”
katanya.
Tato mengatakan, sebagai instansi yang bertanggungjawab untuk
ketersediaan air baku di Batam, pihaknya sudah meminta komitmen ATB
untuk membagi air merata bagi semua warga. Ia berharap ATB bisa terus
mempertimbangkan ketahanan semua dam.
“Makanya ada rationing ini untuk mempertahankan dam. Tetapi ingat, semua warga harus dibagi rata airnya,” katanya.
Sebagai pertanggungjawaban, BP Batam mengaku terus melakukan
perawatan dam. Tetapi curah hujan yang sangat minim di Batam membuat dam
yang ada terus mengering.
“Ini faktor alam. Makanya jalan satu-satunya adalah penghematan,” katanya.
Seperti pernyataan sebelumnya, Tato menegaskan air baku di Batam
masih bertahan sampai akhir tahun. Ia berharap masyarakat Batam untuk
tidak cemas.
“Kita masih punya persediaan. Tetapi memang harus berhemat, karena
tidak ada jaminan akan musim hujan sebelum Desember,” katanya lagi. (ian/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar