|
BATAM, BP Batam - Perpustakaan
Otorita Batam-Badan Pengusahaan (BP) Batam mulai dirintis pada awal
2008, bersamaan dengan Hari Bakti BP Batam ke-37 atau tepatnya 26
Oktober 2008, dibuka pertama kali oleh Ketua Otorita Batam Mustofa
Widjaja bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Daddy
P. Rachmananta.
Setelah dilakukan penataan mencakup
aspek ruangan, koleksi, sistem pelayanan maupun SDM, pada 22 Desember
2009, Perpustakaan Otorita Batam-BP Batam diresmikan penggunaannya oleh
Ketua Otorita Batam Mustofa Widjaja, menempati Gedung B Pusat Teknologi
Informasi (IT Centre) BP Batam, lantai 1 dan 2 di Batam Centre.
Perpustakaan
Otorita Batam, selain diperuntukkan bagi karyawan BP Batam, juga
melayani masyarakat umum yang memerlukan informasi, baik dalam bentuk
cetakan maupun elektronik (digital), khususnya tentang pembangunan
Barelang (Batam Rempang dan Galang), serta informasi umum lainnya, dan
diharapkan memberikan kontribusi dan manfaat dalam rangka melestarikan
dan memasyarakatkan proses dan hasil pembangunan Otorita Batam atau
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam
(BP Batam).
Perpustakaan Otorita Batam-BP Batam
termasuk ke dalam jenis perpustakaan khusus. Menurut Anggota 1/Deputi
Bidang Administrasi dan Umum BP Batam, Gani Lasya, hal ini karena
merupakan perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga pemerintah/swasta,
perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang
tertentu, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka/informasi
di lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan
lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia.
Perpustakaan
khusus juga mempunyai karakter khusus apabila dilihat dari fungsi,
subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan
kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan
jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya.
“Meski
pendiriannya dimaksudkan untuk melayani kebutuhan karyawan BP Batam,
namun dalam penerapannya, Perpustakaan Otorita Batam tetap memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum yang memerlukan informasi,†ujar Gani
Lasya, penggagas berdirinya perpustakaan BP Batam, beberapa waktu lalu.
Sejak
berdirinya, koleksi pustaka di Perpustakaan Otorita Batam kini mencapai
9.839 bahan pustaka, baik buku, majalah, novel, dokumen, peta, baik
dalam bentuk cetak maupun audiovisual. Bahan pustaka tersebut terdiri
dari beberapa klasifikasi antara lain referensi, karya umum, filsafat,
agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian dan
olahraga, kesusasteraan dan biografi.
Dalam
wawancara terpisah dengan Pelaksana harian Kepala Biro Umum dan
Sekretariat BP Batam, Ilham Eka Hartawan, menjelaskan, ada beberapa buku
(pustaka) yang menjadi unggulan di perpustakaan dengan konten
pengembangan kawasan khusus Batam Rempang Galang (Barelang), antara lain
beberapa buku blue print, desain rinci pembangunan dam Rempang Galang.
Selain
itu, ada laporan akhir (final report) sebuah perencanaan dan evaluasi
wilayah Rempang-Galang, laporan akhir studi geoteknik Batam Centre,
Rencana Detail Tata Ruang Rempang Sub SWP Rempang (RP-5), Final Report
Rencana Induk Pengembangan Wilayah Rempang Galang, Draft Final Report
Evaluasi Master Plan Pulau Batam 1991, serta Studi Perancangan Strategi
Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Jembatan Batam-Bintan, peta-peta
lama, dan masih banyak lagi pustaka lainya.
"Sebuah
video tentang proses pembuatan dam Duriangkang pun ada di Perpustakaan
BP Batam,†ujar Ilham. Sebagaimana diketahui Dam Duriangkang merupakan
salah satu pilot project pembangunan dam di Indonesia dengan proses
desalinasi atau membendung teluk.
"Buku-buku
ini dapat menjadi referensi bagi para pemustaka untuk melakukan
penelitian dan kajian tentang Barelang sebagai kawasan khusus," terang
Ilham. "Ini juga sesuai dengan misi Perpustakaan Otorita Batam-BP Batam,
yaitu terwujudnya perpustakaan yang unggul berbasis IT yang berfungsi
sebagai pusat kajian dan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan,
informasi tentang proses pembangunan Batam, Rempang dan Galang."
Untuk
mewujudkan hal itu, Perpustakaan Otorita Batam-BP Batam melakukan misi
menghimpun, mengolah dan melestarikan hasil karya monumental dari proses
pembangunan Barelang sejak berdirinya Otorita Batam (26 Oktober 1971).
Selain
bahan pustaka tentang proses pembangunan Barelang, masih banyak buku
dan bahan pustaka lain yang dapat dibaca pemustaka umum, antara lain
novel, buku-buku kedokteran dan kesehatan, pengetahuan agama,
ensiklopedi, pengembangan diri dan lain-lain.
Pengunjung
atau pemustaka di Perpustakaan Otorita Batam-BP Batam setiap bulannya
rata-rata mencapai 120 orang. Pada 2013, jumlah pengunjung mencapai
1.535 orang dan pada 2014 mencapai 1.412 orang. Di tahun 2015, periode
Januari-Juni pengunjung telah mencapai 950 orang.
Pengunjung
atau pemustaka ini berasal dari berbagai kalangan. Selain pegawai BP
Batam, juga terdapat dari pekerja di perusahaan lain yang memanfaatkan
waktu senggangnya untuk membaca di perpustakaan, para pelajar dan
mahasiswa, serta masyarakat umum. Perpustakaan BP Batam rencananya akan
memiliki gedung sendiri yang akan segera dibangun di Sekupang di tahun
2017 mendatang.
"Kami berharap Perpustakaan BP
Batam dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama bagi
mereka yang ingin melakukan kajian dan penelitian atau sekedar mencari
informasi," jelas Ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar