batampos.co.id – Badan Pengusahaan Kawasan (BP)
Batam ialah pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dam di Batam.
Ia yang menyediakan air baku untuk diolah jadi air bersih oleh ATB
(Adhya Tirta Batam).
Pada masa krisis air baku ini BP Batam menyatakan tengah mencari
solusi jangka pendek untuk mengatasi penurunan produksi air akibat
menyusutnya debit air di beberapa dam. Di antaranya, dengan memompa air
dari dam Duriangkang untuk dipindahkan ke Dam Mukakuning.
“Kami gunakan pompa sedot untuk optimalisasi, sehingga nanti
distribusi air lebih merata,” ujar Direktur Pengelolaan Air dan Limbah
BP Batam, Tato Wahyu, Sabtu (5/9).
Ia menyebut, dengan pompa sedot itu diharapkan dapat mengalirkan
sekitar 300 liter per detik air baku ke Dam Mukakuning. Sehingga,
kapasitas di dam tersebut meningkat jadi sekitar 600 liter per detik.
“Karena dari Mukakuning itu airnya bisa dialirkan ke Batuaji, Nagoya, Batuampar, Bengkong dan lain-lain,” terangnya.
Tato mengatakan, langkah itu merupakan solusi jangka pendek untuk
mengtatasi kekurangan aliran air ke masyarakat akibat kebijakan
rationing atau penggiliran aliran air oleh pihak ATB.
Menurut Tato,
dengan skenario tak turun hujan hingga akhir tahun, maka debit air di
beberapa dam dinilai masih cukup.
Namun, perlu langkah antisipatif agar
tak sampai terjadi kekeringan yang parah dan tak ada air sama sekali.
Meski begitu, Tato mengaku masih optimistis ketersediaan air masih cukup
setidaknya hingga bulan Mei tahun depan.
“Setidaknya, kami sudah memikirkan langkah sampai Desember nanti
harus bagaimana,” kata Mantan Direktur Agribisnis dan Pemukiman BP Batam
itu.
(rna/bpos)
(rna/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar