Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 16 Desember 2013

Mantapkan Sistem Cluster Industri Perkapalan, BP Batam Adakan FGD

Sabtu, 14 Desember 2013 ( sumber : Posmetro Batam )
BATAMKOTA,METRO: Memantapkan sistem cluster industri perkapalan, Badan Pengusahaan (BP Batam) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teklnologi (BPPT). Kegiatan dengan tema “kebangkitan industri perkapalan nasional” itu bertujuan untuk pengembangan industri perkapalan di Batam.

Kasubdit Monitor Evaluasi Industri Perdagangan BP Batam, Tri Novianta Putra mengatakan, selain menghadirkan BPPT, dalam kegiatan ini juga diundang narasumber dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian dan asosiasi, Rabu (11/12) di Hotel Harmoni One.

“Disini kita membahas perkapalan nasional seperti apa. Serta membuat action trend, agar industri perkapalan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena Batam merupakan pusat perkembangan industri perkapalan dan itu ada di Tanjung Uncang,” ujarnya saat ditanyai wartawan. Ia menjelaskan, Batam merupakan salah satu wilayah yang akan menerapkan cluster industri perkapalan. Itu lanjutnya, akan di deklarasikan tahun ini.

Tri menjelaskan, untuk pengclusteran tersebut, ada tiga instasi yang terlibat. Diantaranya akademisi peneletian, bisnis pelaku perkapalan, Govermen, BP Batam, Pemko, Pemprov ataupun pemerintah pusat.
“Kami melibatkan Provinsi Kepri. Tujuannya, bagaimana ada teknologi dan kebutuhan bakunya bisa di Batam. Perusahaan yang sudah melakukan itu Krakatau steel dan Korean Posco. Ini yang  meningkatkan nilai tambah,” paparnya.

Ia mengatakan, dengan adanya sistem cluster tersebut, apabila ada permasalahan, bisa diselesaikan dalam kelompok kerja (pokja) clustering industri shipyard.

Di Batam menurutnya ada sekitar da 80 industri perkapalan lokal dan asing. “Selama ini berjalan sendiri dan belum terikat dalam komitmen bersama. Setiap permasalahan industri perkapalan di Indonesia, bisa diselesaikan. Apakah masalah teknologi, industri kebijakan dan lain-lain,” paparnya.

Ditanyai mengenai pendapatan pihaknya dari sektor tersebut, Tri mengaku tidak mengetahuinya secara pasti. Tapi jika lihat dari banyaknya jumlah industri perkapalan, pendapatan dari sektor ini mencapai 60 persen. “Itu dari  manufactoring. Yakni perkapalan, elektronik. Kedepannya akan ada beberapa cluster yang dikembangkan. Sekarang bidangnya perkapalan. Kalau untuk elektronik dalam waktu dekat,” jelasnya.

Tri mengatakan, sistem cluster industri sudah diterapkan di Surabaya. Untuk Batam sendiri menurutnya akan lebih kearah ekspor orientik. “Kami hanya memfasilitasi dan kalau ada permasalahan akan kami bantu,” tutupnya. (ams)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar