Tribun Batam - Selasa, 18 Januari 2011
(sumber Tribun Batam,versi asli)
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Ratusan warga RT 04 RW 1 Bengkong Indah 2 setiap harinya harus "bertarung" untuk mendapatkan air bersih. Setiap malam mereka harus terjaga untuk menampung air yang mereka beli dari sebuah kios air di sekitar tempat tinggal.
Satu kepala keluarga bisa menghabiskan dana sekitar Rp 500-600 ribu per bulan hanya untuk kebutuhan air bersih bagi keluarganya. Tak hanya itu, untuk memasangkan saluran air ke rumah-rumah, pemilik kios meminta jaminan pemasangan sebesar Rp 1,3-1,5 juta per rumah.
"Dulu Rp 10 ribu per kubik. Sejak delapan bulan lalu sudah naik jadi Rp 15 ribu per kubik. Itu juga kadang malam saja yang dihidupin, siangnya nggak," cerita salah seorang warga, Hendra, yang ditemui usai melakukan pertemuan dengan perwakilan pihak ATB sebagai penyedia air bersih di Kota Batam, Selasa (18/1/2011).
Bersama puluhan warga lainnya, ia mengeluhkan hal ini pada ATB. Mereka mempertanyakan kenapa air ATB tak kunjung juga masuk ke daerah tersebut. Padahal sejak 3-4 bulan lalu, instalasi air dari ATB sudah mulai dipasangkan.
Ia akui beberapa waktu lalu pekerjaan tersebut sempat dihentikan karena ada isu lahan yang mereka tempati masih dalam permasalahan. Namun menurutnya, penundaan pekerjaan tersebut sudah dicabut oleh OB karena sudah ada izin dari pemilik lahan.
"Tapi yang kami pertanyakan kenapa setelah pending dicabut, ATB tak juga mulai bekerja," tuturnya.
Mereka menduga ada pihak yang coba menghalang-halangi pemasangan air di wilayah tersebut. Dan dugaan ini ditujukan pada pemilik kios air yang selama ini menjual air ke masyarakat di daerah itu.
"Secara perizinan administrasi masyarakat sudah ada semua. Ada dugaan pemilik kios yang coba menghalang-halangi untuk masuknya air ke Bengkong," akunya.
Oleh karena itu, masyarakat hanya berharap agar permasalahan ini bisa segera dituntaskan. Supaya masyarakat bisa segera menikmati air bersih.
"Tuntutan kami agar ATB melanjutkan pemasangan yang tertunda," tegasnya.
Namun sayangnya, pihak ATB yang coba dimintai keterangan, enggan mengeluarkan statement sedikit pun. Hanya saja berdasarkan penuturan warga, ATB berjanji akan membahas hal ini. Dan akan memanggil kembali warga pada tanggal 27 Januari mendatang.
"Tadi Bu Maria, manager pelanggannya bilang akan ada pertemuan lanjutan tanggal 27 nanti," ungkapnya.
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM- Ratusan warga RT 04 RW 1 Bengkong Indah 2 setiap harinya harus "bertarung" untuk mendapatkan air bersih. Setiap malam mereka harus terjaga untuk menampung air yang mereka beli dari sebuah kios air di sekitar tempat tinggal.
Satu kepala keluarga bisa menghabiskan dana sekitar Rp 500-600 ribu per bulan hanya untuk kebutuhan air bersih bagi keluarganya. Tak hanya itu, untuk memasangkan saluran air ke rumah-rumah, pemilik kios meminta jaminan pemasangan sebesar Rp 1,3-1,5 juta per rumah.
"Dulu Rp 10 ribu per kubik. Sejak delapan bulan lalu sudah naik jadi Rp 15 ribu per kubik. Itu juga kadang malam saja yang dihidupin, siangnya nggak," cerita salah seorang warga, Hendra, yang ditemui usai melakukan pertemuan dengan perwakilan pihak ATB sebagai penyedia air bersih di Kota Batam, Selasa (18/1/2011).
Bersama puluhan warga lainnya, ia mengeluhkan hal ini pada ATB. Mereka mempertanyakan kenapa air ATB tak kunjung juga masuk ke daerah tersebut. Padahal sejak 3-4 bulan lalu, instalasi air dari ATB sudah mulai dipasangkan.
Ia akui beberapa waktu lalu pekerjaan tersebut sempat dihentikan karena ada isu lahan yang mereka tempati masih dalam permasalahan. Namun menurutnya, penundaan pekerjaan tersebut sudah dicabut oleh OB karena sudah ada izin dari pemilik lahan.
"Tapi yang kami pertanyakan kenapa setelah pending dicabut, ATB tak juga mulai bekerja," tuturnya.
Mereka menduga ada pihak yang coba menghalang-halangi pemasangan air di wilayah tersebut. Dan dugaan ini ditujukan pada pemilik kios air yang selama ini menjual air ke masyarakat di daerah itu.
"Secara perizinan administrasi masyarakat sudah ada semua. Ada dugaan pemilik kios yang coba menghalang-halangi untuk masuknya air ke Bengkong," akunya.
Oleh karena itu, masyarakat hanya berharap agar permasalahan ini bisa segera dituntaskan. Supaya masyarakat bisa segera menikmati air bersih.
"Tuntutan kami agar ATB melanjutkan pemasangan yang tertunda," tegasnya.
Namun sayangnya, pihak ATB yang coba dimintai keterangan, enggan mengeluarkan statement sedikit pun. Hanya saja berdasarkan penuturan warga, ATB berjanji akan membahas hal ini. Dan akan memanggil kembali warga pada tanggal 27 Januari mendatang.
"Tadi Bu Maria, manager pelanggannya bilang akan ada pertemuan lanjutan tanggal 27 nanti," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar