Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 27 Januari 2011

Jalan Jadi Sungai

Thursday, 27 January 2011 | Metropolis.
 ( sumber Batam Pos,versi asli)
SAGULUNG (BP) – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam Rabu (26/1) siang, membuat  sejumlah daerah di Batuaji dan Sagulung terendam banjir. Jalan R Suprapto, jalan utama  yang menghubungkan Mukakuning dengan Batuaji, bagai aliran sungai. Banjir merata  hampir di sepanjang jalan tersebut.
ANTREAN panjang kendaraan dari arah Mukakuning akibat banjir di Jalan R Suprapto, Rabu (26/1).

Pantauan Batam Pos, hampir seluruh wilayah Sagulung dan Batuaji terendam banjir. Titik  banjir yang paling parah terlihat di cekungan Simpang Barelang, Simpang Basecamp, dan  Ruko Perumahan Genta I. Banjir di jalanan setinggi sekitar 50 sentimeter. Arus lalu  lintas macet total hingga satu kilometer.
Di Simpang Barelang akibat banjir yang tingginya mencapai sepinggang orang dewasa,  membuat kawasan sekitar lampu merah jadi lautan kendaraan. Banyak kendaraan yang  mogok saat melewati jalan tersebut. Akibatnya arus lalu lintas, baik dari arah Batuaji  maupun Mukakuning macet total.
”Memang begini tiap kali hujan deras,” ungkap Delfin salah satu pedagang kaki lima di  Simpang Barelang, Rabu (26/1).
Pria yang sudah puluhan tahun berjualan di daerah itu mengatakan, banjir sering datang  sejak ada penggusuran lahan kosong di sebelah jalan raya tersebut.
”Drainasenya memang sudah tak berfungsi sama sekali. Jadi beginilah akibatnya. Apalagi  ini dataran rendah jadi semua air hujan dari segala penjuru mengalir ke sini,” ungkap  Delfin.
Tidak hanya sepanjang jalan raya utama. Di beberapa ruas jalan masuk perumahan juga  terendam banjir bahkan kondisinya lebih parah, seperti di jalan masuk Kelurahan Seibinti  dan Tanjunguncang. Jalan yang menghubungan puluhan perusahan besar itu juga bagaikan sungai. Banjir terjadi rata-rata lantaran tidak maksimalnya ukuran dan fungsi  drainase.
Sepanjang jalan menuju Pelabuhan Sagulung, tepatnya di samping Kawasan Industri  Latrade, antrean panjang kendaraan terlihat padat mulai dari simpang lampu merah  Tanjunguncang hingga ke depan pintu Latrade.
“Tiap kali hujan begini keadaannya (banjir, red). Bahkan kalau hujan sampai berjam-jam  maka rumah kami juga menjai sasaran banjir,” kata Ridus, warga Seibeinti RT01/RW11  yang rumahnya persis di pinggir jalan.
”Kalau  ada parit pasti kondisinya tidak seperti ini,” tukas Lusman, salah satu pekeja  galangan kapal yang lewat di jalan tersebut.
Hingga pukul 17.00 WIB kemarin jalan di masing-masing lokasi banjir tersebut masih  dipadati pengendara baik roda dua dan empat. Kemacetan terjadi hingga satu kilometer  karena air belum juga surut. (cr2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar