SAGULUNG (BP) – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam Rabu (26/1) siang, membuat sejumlah daerah di Batuaji dan Sagulung terendam banjir. Jalan R Suprapto, jalan utama yang menghubungkan Mukakuning dengan Batuaji, bagai aliran sungai. Banjir merata hampir di sepanjang jalan tersebut.
Pantauan Batam Pos, hampir seluruh wilayah Sagulung dan Batuaji terendam banjir. Titik banjir yang paling parah terlihat di cekungan Simpang Barelang, Simpang Basecamp, dan Ruko Perumahan Genta I. Banjir di jalanan setinggi sekitar 50 sentimeter. Arus lalu lintas macet total hingga satu kilometer.
Di Simpang Barelang akibat banjir yang tingginya mencapai sepinggang orang dewasa, membuat kawasan sekitar lampu merah jadi lautan kendaraan. Banyak kendaraan yang mogok saat melewati jalan tersebut. Akibatnya arus lalu lintas, baik dari arah Batuaji maupun Mukakuning macet total.
”Memang begini tiap kali hujan deras,” ungkap Delfin salah satu pedagang kaki lima di Simpang Barelang, Rabu (26/1).
Pria yang sudah puluhan tahun berjualan di daerah itu mengatakan, banjir sering datang sejak ada penggusuran lahan kosong di sebelah jalan raya tersebut.
”Drainasenya memang sudah tak berfungsi sama sekali. Jadi beginilah akibatnya. Apalagi ini dataran rendah jadi semua air hujan dari segala penjuru mengalir ke sini,” ungkap Delfin.
Tidak hanya sepanjang jalan raya utama. Di beberapa ruas jalan masuk perumahan juga terendam banjir bahkan kondisinya lebih parah, seperti di jalan masuk Kelurahan Seibinti dan Tanjunguncang. Jalan yang menghubungan puluhan perusahan besar itu juga bagaikan sungai. Banjir terjadi rata-rata lantaran tidak maksimalnya ukuran dan fungsi drainase.
Sepanjang jalan menuju Pelabuhan Sagulung, tepatnya di samping Kawasan Industri Latrade, antrean panjang kendaraan terlihat padat mulai dari simpang lampu merah Tanjunguncang hingga ke depan pintu Latrade.
“Tiap kali hujan begini keadaannya (banjir, red). Bahkan kalau hujan sampai berjam-jam maka rumah kami juga menjai sasaran banjir,” kata Ridus, warga Seibeinti RT01/RW11 yang rumahnya persis di pinggir jalan.
”Kalau ada parit pasti kondisinya tidak seperti ini,” tukas Lusman, salah satu pekeja galangan kapal yang lewat di jalan tersebut.
Hingga pukul 17.00 WIB kemarin jalan di masing-masing lokasi banjir tersebut masih dipadati pengendara baik roda dua dan empat. Kemacetan terjadi hingga satu kilometer karena air belum juga surut. (cr2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar