Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 13 Januari 2011

2010, Inflasi Terjadi Tiap Bulan

Thursday, 13 January 2011 | Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)
SEKUPANG (BP) – Batam mencatat perubahan langka laju perekonomian sepanjang 8 tahun terakhir dengan mengalami laju inflasi sepanjang 2010. Laju inflasi kalender year on year sebesar 7,40 persen, dengan inflasi penutup tahun di Desember sebesar 0,61 persen.
”Batam selalu mengalami inflasi setiap bulan sepanjang 2010 ,merupakan kejadian langka. Fenomena ini baru pertama kali terjadi sejak 2002,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Endang Sri Retno kepada Batam Pos di Sekupang, Rabu (12/1).
Dia mengatakan, laju inflasi sepanjang Januari sampai Desember sebesar 7,40 persen tersebut, jauh lebih tinggi dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,88 persen.

Batam mengalami inflasi sepanjang 2010 diakibatkan terjadinya perubahan drastis harga-harga 50 komoditi barang, dimana 38 komoditi mengalami kenaikan harga, seperti cabe merah, beras, bayam, ikan selar, air minum kemasan, cabe rawit, bawang merah, minyak goreng, cabe hijau, kentang, bayam, beras serta emas perhiasan.
”Ini kebutuhan pokok dan tambahan masyarakat, jadi sangat berpengaruh dalam penentuan inflasi di Batam,” ujarnya.
Sementara itu, barang-barang yang mengalami penurunan harga ada 12 macam, yakni daging ayam ras, kacang panjang, kangkung, wortel, ketimun, nangka muda, sawi hijau, buncis, pisang, semangka dan kembang kol, serta komoditi lainnya seperti telepon seluler.
Penentuan ini diketahui setelah laju inflasi Desember diketahui sebesar 0,61 persen. Dari 16 indek harga konsumen (IHK) di Sumatera, tercatat semua kota mengalami laju inflasi, dengan inflasi tertinggi di Lokseumawe sebesar 2,97 persen dan terendah di Tanjungpinang sebesar 0,26 persen.
Selanjutnya bila dilihat dari 66 kota IHK di Indonesia, tercatat 65 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe yaitu 2,97 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang sebesar 0,11 persen. Sebaliknya, hanya satu kota IHK yang mengalami deflasi yaitu Sorong, dengan deflasi sebesar 1,30 persen.
”Batam menempati peringkat ke lima puluh satu berdasarkan besarnya inflasi dari 66 kota IHK di Indonesia. Ini butuh perhatian semua pihak mulai kalangan masyarakat, pebisnis hingga pemerintah,” ujar Retno. (cha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar