Rabu, 18 Februari 2015 (Sumber: Antara Kepri)
Oleh: Larno
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam berencana kembangkan
Pelabuhan Beton Sekupang yang selama ini hanya untuk sandar kapal milik
PT Pelni menjadi pelabuhan kapal pesiar.
"Kami masih mengkajinya. Jika dikembangkan namun hanya untuk melayani Kapal Pelni tidak akan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Jika mungkin, pengembangan juga diperuntukan bagi kapal wisata atau pesiar," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Imam Bachroni di Batam, Selasa.
"Kami masih mengkajinya. Jika dikembangkan namun hanya untuk melayani Kapal Pelni tidak akan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Jika mungkin, pengembangan juga diperuntukan bagi kapal wisata atau pesiar," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam, Imam Bachroni di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini pelabuhan yang terletak berdekatan dengan Pelabuhan Domestik dan Internasional Sekupang tersebut hanya disinggahi KM Kelud milik PT Pelni dua kali sepekan untuk melayani pelayaran ke Jakarta dan Medan.
Selama ini, kata Bachroni, yang dikembangkan hanya dermaganya saja. Sementara untuk terminal penumpangnya masih belum dibangun.
"Tentu kami menyesuaikan dengan kebutuhan. Kalau memang ada peluang untuk kapal-kapal pesiar tentu akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan," kata dia.
Pelabuhan Beton Sekupang berada pada sisi barat Pulau Batam dan berdekatan dengan Singapura. Namun hingga saat ini banyaknya kapal pesiar belum ada yang menjadikan Batam salah satu tujuan pelayarannya.
"Saat ini yang paling mendesak adalah pengembangan pelabuhan domestik. Direncanakan tahun ini dua pelabuhan domestik masing-masing Sekupang dan Telaga Punggur akan dibangun ulang," kata Bachroni.
Pelabuhan Sekupang yang menjadi pelabuhan utama penghubung Pulau Batam dengan wilayah lain di Provinsi Kepri, Riau dan Jambi akan dibangun dua lantai dengan anggaran di atas Rp50 miliar. Pelaksanaannya diharapkan bisa dilakukan pada 2015.
Sementara itu, Pelabuhan Telaga Punggur yang menghubungkan Kota Batam dengan Kota Tanjungpinang yang menjadi ibu kota Provinsi Kepri dibangun dengan anggaran Rp46 miliar, dimulai pada 2015.
"Dua-duanya sudah disiapkan terminal sementara agar selama pembangunan tidak mengganggu aktivitas penyeberangan yang menjadi transportasi utama di Batam," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar