Senin, 16 Februari 2015 (Sumber: Batam Pos)
batampos.co.id – Penerbangan dari Batam ke berbagai kota tujuan di
Indonesia turun drastis. Berdasarkan catatan pihak Bandara Hang Nadim,
dalam sehari hanya 100 penerbangan yang datang maupun pergi. Padahal,
biasanya mencapai 200 kali penerbangan per hari.
”Dalam sehari hanya tujuh ribu penumpang. Ini termasuk sepi,” ungkap Kabag Keuangan dan Umum Bandara Hang Nadim, Suwarso.
Karenanya, maskapai penerbangan belum ada yang berani mengajukan extra flight (tambahan jadwal terbang, red). ”Jadi, menjelang Imlek belum ada penambahan rute,” beber Suwarso.
Dia menuturkan, lesunya penerbangan bisa karena larangan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negera-Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB)
mengadakan acara atau rapat di hotel bagi pegawai pemerintah maupun
BUMN. ”Hal ini (larangan rapat) juga mempengaruhi,” katanya.
Suwarso mengatakan, sepinya penumpang dirasakan maskapai penerbangan
sejak Januari 2015 ini. Animo masyarakat bepergian di tahun 2015 belum
terlihat, sehingga maskapai hanya memaksimalkan rute yang ada.
”Penerbangan kami masih normal, setiap hari hanya 15 kali terbang ke
berbagai tujuan,” ujar Hendra JS, Distrik Manager Citilink Area
Sumetera, Minggu (8/2).
Menurutnya, Batam-Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) sebanyak empat
kali terbang setiap hari, Batam-Surabaya dua kali terbang. Batam Medan,
Batam-Palembang, dan Batam-Pekanbaru masing-masing dua kali terbang,
sedangkan untuk rute Batam-Padang tiga kali terbang setiap hari..
Station Manager Lion Air Bandara Hang Nadim Batam, Bire mengatakan
selain adanya pelarangan menggelar acara di hotel, peraturan larangan
tiket murah juga berimbas kepada sepinya penumpang. Lion Air serta
maskapai lainnya, kata Bire, bahkan membatalkan jadwal penerbangan
karena kursi banyak yang kosong.
Untuk itu, lanjut Bire, Lion Air belum memutuskan untuk menambah rute
terbang. Mengingat jalur penerbangan belum bergairah. ”Benar-benar low
season. Dua jadwal jadi satu saja, masih ada kursi yang kosong,”
ungkapnya. (hgt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar