| ||||||
BATAM, BP Batam - Aksi unjuk rasa yang sering dilakukan oleh para buruh di Batam kerap menjadi salah satu pertimbangan para investor untuk menanamkan modalnya untuk berinvestasi. Meski jumlah investor terus bertambah, namun tidak menjadi jaminan mereka akan terus bertahan di Batam.
Kepala Seksi (Kasi) Media dan Publikasi Direktorat Promosi dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Afthar Fallahziz, mengatakan, aksi buruh merupakan masalah nasional bukan hanya Batam saja. Karenanya, tetap perhatian khusus pihak BP Batam sebagai institusi yang mengawal investasi di Batam.
Ia mengatakan, para investor bukan tidak suka dengan aksi buruh. Namun menurutnya, investor akan berpikir panjang menanamkan modalnya apabila tidak ada jaminan investasi. Karena dana yang digelontorkan cukup besar untuk berinvestasi di suatu daerah.
"Mereka kerap mempertanyakan kepastian hukum mengenai tenaga kerja di Batam," ujarnya, belum lama ini.
Selain itu, ia juga menjelaskan, pada triwulan pertama tahun ini, jumlah investor yang masuk ke Batam masih sangat baik meski memasuki fase perlambatan. Hal itu dikarenakan faktor global terutama terkait penurunan harga minyak bumi.
Ia pun menegaskan, permasalahan pekerja merupakan permasalah utama yang ditanyakan para investor. Bahkan saat ini, lanjutnya, BP Batam belum dapat memprediksi berapa banyak investasi asing yang akan masuk pada triwulan kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar