Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 27 Mei 2015

Konjen RI Johor Bawa Investor ke BP-Batam

Rabu, 27 April 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Konjen RI Johor Bawa Investor ke BP-Batam
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab dipimpin oleh Wakil Kepala BP Batam Jon Arizal saat Kunjungan Kerja Konjen Ekonomi RI untuk Johor Bahru-Malaysia ke BP Batam, Senin 25 Mei 2015. Diskusi ini berlangsung dengan dinamis dan hangat. (Foto Humas BP Batam)
Batam (Antara Kepri) - Kepala Perwakilan RI, Pejabat Fungsi Ekonomi, Komjen RI, Johor Baru, Malaysia melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, Senin (25/5), dengan membawa serta dua pengusaha Malaysia yang tertarik berinvestasi.

      
Berdasarkan rilis yang diterima Antara, Konsul Ekonomi Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia Iwa Mulyana datang bersama dua orang calon investor dari PNE Electric, Sdn, Bhd, Malaysia, Tan Kong Leong Director Eksekutif PNE dan Suresh Khrisnhan Administration Manager.
      
Rombongan diterima langsung oleh Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam Jon Arizal, didampingi Kepala Disnaker Batam Zarefriyadi, Direktur Promosi dan Humas Purnomo Andiantono, Direktur PTSP dan Investasi Dwi Djoko Wiwoho, Direktur Lalu Lintas Barang Tri Novianta, Kasubdit Humas Sulasmono, Kasubdit Promosi Ferdiana, dan Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal Adi Soediharto.
      
Komjen RI, Johor Baru Malaysia menyampaikan kunjungan mereka ke BP Batam untuk mencari informasi mengenai perkembangan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang rencananya apabila memungkinkan pihak PNE Electric akan melakukan investasi di Batam, mengingat kondisi Batam yang merupakan Kota Industri dengan berbagai fasilitas untuk menunjang industri tersebut sudah tersedia dengan baik.
      
Wakil Kepala BP Batam Jon Arizal menyambut baik kedatangan mereka ke Batam, beliau mengucapkan terima kasih kepada Konsul Malaysia yang sudah mengarahkan pihak PNE Electric untuk berkunjung ke BP Batam.
      
"Dalam satu tahun Batam bisa mendapatkan sekitar kurang lebih dari 100 (seratus) PMA yang berinvestasi di Batam, dan kedatangan pihak PNE Electric ke BP Batam terkait dengan informasi mengenai fasilitas yang ada di Batam, baik infrastrktur, ketenagakerjaan, pelayanan dan informasi lainnya yang sekiranya perlu untuk disampaikan kepada mereka," kata dia.
      
Pihak PNE Electric mempertanyakan mengenai prosedur ketenagakerjaan di Batam, seperti (upah minimum, regulasi kontrak, keberadaan tenaga kerja asing) dan mereka juga menanyakan mengenai ketersediaan infrastruktur serta pelayanan dalam menunjang kegiatan industri di Batam.
      
Direktur Promosi dan Hubungan Masyarakat BP Batam Purnomo Andiantono dalam kesempatan tersebut menjelaskan mengenai kondisi perkembangan Batam sebagai kawasan investasi dan industri diwilayah Asia Pasifik mengingat Batam sudah di kembangkan sejak periode 1970 oleh Otorita Batam (sekarang BP Batam) sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia.
      
Mengenai ketenagakerjaan, Zarefriyadi selaku Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan regulasi antara Batam dengan wilayah Indonesia lainnya, hal ini sesuai dengan regulasi Kementerian Ketenagakerjaan RI dan ILO (International Labour Organization) yang memberlakukan minimal kontrak kerja selama 2 (dua) tahun dan perpanjangan kontrak selama 1 (satu) tahun.
      
Apabila mereka ingin memperpanjang kontrak baru lagi pihak pengusaha harus menjadikan pekerja tersebut sebagai karyawan tetap. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan kepada para pekerja di Indonesia.
      
Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra menambahkan bahwa salah satu keunggulan Batam adalah dibebaskannya biaya ekpor dan impor untuk kebutuhan bahan dasar (raw materials) perusahaan dalam melakukan aktivitas produksinya yang bertujuan untuk memerikan daya tarik bagi para calon investor untuk berinvestasi di Wilayah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.(Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar