Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam menggelar seminar nasional "Batam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk melihat kesiapan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menghadapi MEA akhir 2015 di Batam, Kamis.
Narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Tim Pelaksana Harian Setnas ASEAN Indonesia yang juga Direktur Jenderal Kerjasama Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Ngurah Swajaya yang memaparkan Indonesia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Informasi Kemnaker RI, Sugiarto Sumas yang menyampaikan materi Kebijakan Ketenagakerjaan RI untuk Meningkatkan Daya Saing Batam.
Selanjutnya, Direktur Sarana dan Prasarana Perencanaan Jasa dan Kawasan, BKPM, Siswantoro menyampaikan Kebijakan Investasi FTZ Batam Terkait MEA.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R Irianto dengan materi Pengembangan Pengelolaan Kepelabuhanan dan Pelayaran dalam Rangka MEA.
Kepala Seksi Impor, Subdit Impor, Ditjen BC, Kemenkeu RI yang menyampaikan Kebijakan Kepabeanan FTZ Batam Dalamrangka MEA.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Batam, Jadi Rajagukguk dengan materi Kesiapan Pengusaha Batam Menyongsong MEA.
Wakil Ketua BP Batam, Joh Arizal mengatakan Batam sudah tumbuh diatas lima persen sehingga sudah siap menghadapi hal tersebut.
"Selama 15 tahun membuktikan Batam daerah menjanjikan. Pertumbuhan sudah diatas rata-rata nasional," kata dia.
Ia mengatakan pada triwulan pertama 2015 sudah ada 13 penanam modal asing yang masuk ke Batam.
"Persetujuan investasinya mencapai 17,7 juta dolar AS. Sementara yang melakukan perluasan sebanyak 16,7 juta dolar AS," kata Jon.
Ia mengatakan, rata-rata per tahun ada 100 PMA yang masuk ke Batam. Jumlah tersebut sangat signifikan.
"Total sudah 1.600 PMA yang ada sekarang di Batam. Batam sangat diminati nvestor," kata dia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar