|
BATAM, BP Batam - Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali mengungkap kasus pembalakan liar. Kayu ilegal siap jual berhasil diamankan di Dam Mukakuning, dalam penggerebekan yang dilakukan pada Kamis (21/5/2015) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Pengamanan kayu ilegal sekitar tujuh ton lebih itu berdasakan laporan warga yang melihat maraknya aktivitas penebangan kayu di hutan lindung di Batam ini. Akibat penebangan kayu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab itu, hutan lindung yang berada sekitar Dam Mukakuning itu menjadi rusak dan mengalami kekeringan.
Kasubag TU Ditpam BP Batam, Dedi Suherli, mengatakan, setelah mendapat informasi dari warga, pihaknya langsung bergerak dan menggerebek kayu-kayu yang siap dijual itu. Sayangnya, Ditpam BP Batam tidak berhasil mengamankan para pembalak liar. Diduga, informasi akan adanya penggerebekan itu sudah bocor.
Dia menduga, para pelaku sudah mendapatkan informasi adanya penggerebekan. "Tidak ada pelaku yang diamankan. Hutan di Dam Mukakuning ini sudah gundul semua, sudah seperti lapangan bola. Kalau kayu sendiri, kita amankan sebanyak 60 batang," kata Dedi.
Selain kayu, Ditpam BP Batam juga mengamankan alat yang digunakan untuk memotong kayu tersebut. "Sepertinya pelaku yang ini berbeda dengan pelaku-pelaku sebelumnya. Untuk pemilik kayu ini, kita belum ketahui. Kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya," jelasnya.
Dia menduga pelaku yang memotong kayu tersebut berjumlah sekitar empat atau lima orang. "Sepertinya, pelaku itu berjumlah lebih dari empat orang," bebernya
Dedi juga mengakui, kalau pihaknya kesulitan untuk mengeluarkan kayu-kayu tersebut karena danau di sekitar Dam Mukakuning itu sudah mengering dan berlumpur.
Sementara itu, Andi salah satu warga yang sempat melihat aktivitas para pelaku, mengatakan, pelaku sebaiknya cepat diamankan. Apabila dibiarkan, pelaku akan merajalela dan terus merusak hutan di Batam ini.
"Pelaku itu harus ditangkap dan dijerat sesuai hukum yang berlaku. Kalau tidak, rusak semua hutan-hutan ini. Yang ada kekeringan nantinya," katanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar