Keluarga Tak Mampu, Jenazah Tertahan di RS ”Biar kau puas, biar saya mati sekalian”, itulah kata-kata yang diucapkan Srinawati Manalu, 23, kepada suaminya Wandi Hutabarat 29, ketika membakar dirinya di halaman rumahnya di Sei Temiang, sekitar pukul 19.30, Minggu (20/12) lalu. AHMADI,Sekupang Sepekan setelah kejadian itu, ibu dua putra itu akhirnya meninggal di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB). Srinawati meninggal, Minggu (27/12), setelah dirawat di ruang isolasi. ”Dia (Srinawati) meninggal tadi pagi pukul 08.00 WIB,” ujar Wandi Hutabarat yang ditemani keluarga dan kerabat sekampung di ruang jenazah RSOB, kemarin (27/12). Di ruang jenazah tampak kedua putra Srinawati, Jonatan yang baru berusia 3,5 tahun dan Jedika yang masih dua tahun. Wandi Hutabarat yang terus menemani anak-anaknya itu terlihat tegar. Hanya ibu Srinawati saja yang tak dapat menahan kesedihan. Berkali-kali wanita ini menangis meraung-raung bahkan menggulingkan badannya. Kepergian Srinawati menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Biaya perawatannya selama sepekan tidak sanggup dipenuhi keluarganya. Mereka kesulitan dan kebingungan untuk melunasinya. Karena biaya perawatan dan pengurusan jenazah yang belum dipenuhi pihak keluarga, jenazah Srinawati belum bisa dibawa kemarin. ”Biayanya jutaan. Apa tidak bisa kalau pakai jaminan orang di sini?” ungkap seorang kerabat korban sembari bertanya kemungkinan cara pembayaran biaya perawatan dan pengurusan jenazah. Petugas jenazah RSOB sudah mempersiapkan jenazah Srinawati di tempat pemulasaran siang kemarin. Mereka melepaskan kain perban yang masih melekat dan membersihkan jenazah. Namun mereka tidak mendapat kepastian dari keluarga korban apakah jenazah Srinawati segera dibawa.”Belum tahu, tidak ada pemberitahuan,’’ kata Siti Aminah, petugas ruang jenazah RSOB. Srinawati nekat membakar dirinya, setelah bertengkar mulut dengan suaminya. Awalnya Srinawati memarahi dan memukul kedua anak mereka Jonatan dan Jedikia. Melihat itu, Wandi lantas menegur sang istri supaya jangan terlalu keras memarahi anaknya. Tapi Srinawati makin tersulut emosinya, ia bertengkar dengan suami. Tidak lama, Srinawati mengambil minyak tanah dan keluar rumah. Sambil berteriak, ia menyiram kepalanya dengan minyak tanah. Lalu memantik korek api. Api pun membakar tubuh Srinawati. Bagian kepala hingga perut Srinawati menderita luka bakar yang parah.***
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar