Rabu, 23 Desember 2009 ( sumber Batam Pos, klik versi asli )
Perpustakaan Khusus OB Diresmikan
BATAM (BP)-Bertambah satu lagi layanan dan unit di Otorita Batam/BP Batam dengan diresmikannya Perpustakaan Khusus Otorita Batam, Selasa (22/12) siang. Selain berisi referensi umum, perpustakaan khusus ini juga berisi hasil karya monumental dari proses pembangunan Batam selama 38 tahun.
Peresmiaan perpustakaan khusus ini dilakukan oleh Ketua OB/BP Batam Mustofa Widjaja di Lantai III Gedung Bida, Batam Center. Seluruh unit kerja di lingkungan OB mengikuti acara peresmian perpustakaan sekaligus apresiasi seni budaya. Acara seni budaya menampilkan grup musik Ki Ageng Ganjur.
Peresmian ditandai dengan penyerahan 500 buku bantuan dari Perpustakaan Nasional yang diserahkan Muhammadin Razak, mewakili Pjs Kepala Perpustakaan Nasional kepada Mustofa Widjaja. Kemudian disusul pemutaran audio visual hasil karya monumental pembangunan Batam selama 38 tahun.
Mustofa Widjaja mengatakan, perpustakaan khusus OB tersebut berbasis informasi teknologi (IT) yang berfungsi sebagai pusat kajian, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, informasi tentang proses pengembangan dan pembangunan Barelang.
”Perpustakaan ini diharapkan tidak saja bermanfaat bagi karyawan OB saja, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat umum lainnya, khususnya di Kota Batam,” ujarnya.
Perpustakaan khusus ini sebenarnya sudah soft opening tanggal 26 Oktober lalu yang bertepatan dengan HUT OB. Perpustakaan ini terletak di lantai I dan II Gedung B, IT Center BP Batam. Lantai I berisi digunakan untuk fasilitas buku referensi, audio visual, dan pembuatan kartu angota. Lantai II digunakan untuk layanan dan ruang pengolahan.
Kepala Biro Sekretariat dan Protokol OB Gani Lasa kepada wartawan mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 5.000 eksemplar koleksi buku. Selain itu juga ada koleksi berupa audio visual, foto dan lainnya. Karena berbasis IT, sebagian bahan koleksi, terutama karya monumental OB selama ini, sudah dipindahkan dalam audio visual. Bahkan bagi pengguna internet, bisa mengakses segala macam informasi tentang OB di situs.
Di ruangan perpustakaan juga disediakan 7 monitor audio, 2 komputer untuk daftar katalog, dan 3 komputer audio visual.
Menurut Gani Lasa, isi perpustakaan ini sekitar 70 persen berisi tentang OB dan 30 persen lagi bersifat umum. Pengunjung luar juga bisa berkunjung dan mendapatkan layanan di perpustakaan ini.
‘’Syaratnya membayar uang masuk anggota perpustakaan sebesar Rp50 ribu,’’ katanya. (eri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar